Sempat Dinyatakan Hilang, 15 Nelayan Desa Kuala Secapah Berhasil Ditemukan
Adapun 15 nelayan tersebut dikabarkan berada di delapan sampan yang berbeda, sembilan orang diantaranya ditemukan lebih dulu dan kini sudah di pulangk
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Nelayan asal Desa Kuala Secapah, Kabupaten Mempawah sejumlah 15 nelayan tradisional sempat dinyatakan hilang minggu 29 November 2020.
Adapun 15 nelayan tersebut dikabarkan berada di delapan sampan yang berbeda, sembilan orang diantaranya ditemukan lebih dulu dan kini sudah di pulangkan di kediamannya masing-masing sekira pukul 14.00 WIB, sementara sisanya enam orang baru ditemukan sekira pukul 15.00 WIB.
Kapolres Mempawah, AKBP Fauzan Sukmawansyah melalui Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Marjuni menceritakan, bahwa sekira pukul 04.00 WIB, para nelayan tradisional tersebut turun mencari ikan di perairan laut Mempawah, sekitar 2 mil dari pinggir Pantai Kuala.
Baca juga: Gencarkan Promosi, Fasya IAIN Pontianak Kunjungi Sekolah di Kubu Raya dan Mempawah
"Saat itu kondisi cuaca cerah dan tidak ada gelombang namun sekitar pukul 07.00 WIB, tiba-tiba angin kencang serta gelombang diperkirakan sekitar 5 meter menghempas sampan nelayan tradisional tesebut," ujarnya.
Akibat hantaman gelombang dan angin kencang tersebut, lima sampan yang diisi sembilan orang nelayan tradisional itu dikabarkan pecah.
Sehingga mereka sekuat tenaga menyelamatkan diri dengan cara berenang ke pinggir pantai dengan menggunakan jerigen kosong.
"Beruntung mereka berhasil selamat hingga ke pinggir pantai, kondisi mereka juga sehat, sehingga sekira pukul 14.00 WIB sudah dapat kembali ke kediamannya masing-masing," ungkapnya.
Sementara enam nelayan lainnya yang berada di tiga sampan, dapat selamat dari terjangan gelombang karena mereka berhasil mengendalikan sampan yang mereka gunakan agar tak pecah, hanya saja pada saat kejadian mereka tak dapat menepi sehingga berada di tengah-tengah laut.
"Sampan yang mereka gunakan ini agak besar, sehingga bisa dikendalikan agar tidak pecah. Mereka ditemukan setelah berhasil dihubungi via telpon seluler dan memberitahu posisi mereka," terangnya.
Atas kejadian ini, dilaporkan sembilan nelayan yang sampannya pecah tersebut mengalami kerugian yang diperkirakan sekitar Rp10 juta per orang. (*)