Kunjungi Entikong, Staf Khusus Menteri Pertanian: Amankan Perbatasan

Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Erick tersebut berbincang dengan stakeholder di Entikong untuk melakukan penguatan sinergitas pengamanan d

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Staf khusus Menteri Pertanian bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, dan Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh Yongki Wahyu Setiawan serta personel Satgas Pamtas 642/Kapuas saat meninjau kawasan perbatasan di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu 25 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Kementerian Pertanian, kembali menaruh perhatian terhadap kawasan perbatasan. Melalui Staf khusus Menteri Pertanian bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, dan Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh Yongki Wahyu Setiawan meninjau kawasan perbatasan di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Rabu 25 November 2020.

Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Erick tersebut berbincang dengan stakeholder di Entikong untuk melakukan penguatan sinergitas pengamanan dan pembangunan pertanian di perbatasan.

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama adalah mencegah masuknya produk pertanian ilegal dari Malaysia, yang berpotensi membawa Hama Penyakit Hewan karantina (HPHK) maupun Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK).

Erick bersama dengan Karantina Pertanian Entikong meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mengamankan perbatasan.

Tidak berhenti disitu, Erick bersama dengan Karantina Pertanian Entikong dan Satgas Pamtas 642 Kapuas melakukan patroli darat di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Baca juga: Satgas Pamtas Yonif 642/Kapuas Bekali Anak-anak Perbatasan Ilmu Agama

Erick meninjau jalur perbatasan darat yang menurutnya sangat rawan terhadap pemasukan produk pertanian ilegal.

Staf Khusus Mentan tersebut memastikan bahwa arahan dari Syahrul Yasin Limpo (Menteri pertanian) untuk mengamankan sumberdaya hayati Indonesia dilakukan dengan baik.

“Perbatasan darat disini (Entikong) sangat luas, banyak jalur yang bisa dimanfaatkan untuk pemasukan produk pertanian ilegal. Karantina Pertanian harus bisa mengamankan perbatasan, tugas berat, tapi saya optimis bisa dilakukan,”katanya melalui rilisnya.

Kepala Karantina Pertanian Entikong, drh Yongki Wahyu Setiawan mengungkapkan komitmenya untuk terus menjaga wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

Menurutnya tantangan di Entikong adalah jalur ilegal yang sangat banyak, oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan yang ekstra bersama dengan instansi terkait di perbatasan.

“Jalur tikus sangat banyak, tapi kami selalu siap melakukan pengawasan, bersinergi dengan seluruh instansi di Entikong. Sesuai arahan Menteri Pertanian, Karantina Pertanian siap menjadi garda terdepan untuk mengamankan negara dari HPHK atau OPTK,”pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved