Drainase Kecil dan Ditutup Picu Banjir di Kota Pontianak

Pembangunan Pontianak di masa penjajahan Belanda selalu memperhatikan saluran drainase

TRIBUNPONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Sejumlah tempat di Kota Pontianak mengalami banjir yang cukup tinggi seperti di Jalan Pattimura, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis 19 November 2020 sore. Bahkan satu diantara pusat perbelanjaan di lokasi tersebut sempat dimasuki air. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Ketua Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak Dr Ir Gusti Zulkifli Mulki DEA mengungkapkan, pemicu banjir di Kota Pontianak yakni kecil dan ditutupnya saluran drainase. Kondisi ini yang membuat air menggenang saat turun hujan atau air pasang.

"Pontianak kuno yang dibangun oleh orang Belanda seperti Jalan Merdeka, Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan Diponegoro, dan lain-lain selalu mempunyai parit yang lebar," ungkap Gusti kepada Tribun ditemui di rumahnya, Kamis 26 November 2020.

Menurutnya, pembangunan Pontianak di masa penjajahan Belanda selalu memperhatikan saluran drainase. Pembangunan kota saat itu selalu mempunyai parit (drainase) yang lebar. Setelah penjajahan kolonial Belanda berakhir, lanjut Gusti, pembangunan Kota Pontianak tidak lagi memperhatikan dimensi saluran drainase.

"Pontianak setelah Belanda, tidak lagi membuat parit yang lebar dalam pembangunannya. Bahkan yang ada, sebagian ditutup. Kawasan yang sekarang banjir adalah kawasan yang ditutup paritnya (sekitar Kaisar) atau memang tak ada parit,” tambah Gusti.

Pria yang fokus pada riset sumber daya air ini menilai, saluran drainase di Kota Pontianak harus menjadi perhatian semua elemen masyarakat, khususnya Pemkot Pontianak.

Dijelaskan Gusti, ada tiga penyebab utama bencana banjir di Kota Pontianak yakni air hujan, air pasang dan kombinasi air hujan dan air pasang. Ia menjelaskan, banjir di Pontianak juga dipengaruhi daya tampung saluran drainase di Pontianak yang sudah menurun.

"Air pasang tertinggi sekitar jam 11 siang. Setelah itu surut sampai jam 12.00 tengah malam. Kejadian banjir adalah waktu sore menjelang malam. Justru (terjadi) waktu air surut. Kesimpulannya kenapa air tak bisa terbuang sampai ke laut adalah karena drainase Kota Pontianak tidak bagus. Kesimpulan lain adalah, banjir yang terjadi di Pontianak adalah akibat air hujan. Bukan karena air pasang," paparnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved