Pemprov Kalbar Harap Diajang Program KKI Bisa Menjadi Inovasi dan Daya Tarik Produk UMKM
Saya mendorong ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kalbar untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya memperkuat usahanya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dengan digelarnya Program Karya Kreatif Indonesia (KKI) seri ke-3 tahun 2020 oleh Bank Indonesia Kalimantan Barat.
Maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengharapkan bisa dijadikan sebagai ajang inovasi baru bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjadikan daya tarik atas produk yang dihasilkannya.
"Pada KKI ini menjadikan momen menambah pengetahuan. Bagi UMKM ini diharapkan menjadi ajang produksi pelaku UMKM Kalbar dengan berbagai inovasi dan menjadi daya tarik dengan prodak yang dihasilkan," ucap Asisten II Gubernur Kalimantan Barat Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Junaidi saat membacakan sambutan Gubernur Provinsi Kalbar, H. Sutarmidji, di acara peresmian program Karya Kreatif Indonesia (KKI) ke-3 tahun 2020 dengan tema "UMKM Sahabat Milenial", di Hotel Gardenia resort and spa Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat 20 November 2020.
Baca juga: Login https://eform.bri.co.id/bpum Link Cek Penerima BPUM UMKM Dapat Bantuan Rp 2,4 Juta
Junaidi mengatakan bahwa pada awalnya akan hadir langsung Gubernur Kalbar pada acara tersebut, namun karena ada beberapa kegiatan penting lainnya hingga tak bisa hadir dan diwakilkan kepadaNya.
"Pada malam tadi beliau masih ingin hadir pada kegiatan ini, namun ada kegiatan penting lainnya hingga diwakilkan," jelas Junaidi.
Lanjut membacakan sambutan Gubernur, Junaidi menerangkan bahwa target Kalbar ke depan, UMKM harus mampu bersaing ke tingkat yang lebih tinggi.
Hal itu dikatakannya bisa melalui pemanfaatan digitalisasi yang ada saat ini.
"Saya mendorong ke Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kalbar untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya memperkuat usahanya. Diperlukan kolaborasi yang kuat untuk membangun UMKM di era digitalisasi ini yang banyak sekali bisa dilakukan," lanjutnya.
Tidak hanya itu, menurutnya para pelaku usaha UMKM tentu memerlukan pelatihan dan kolaborasi dari semua pihak.
Karena pihaknya menilai dengan adanya kerja sama akan lebih mudah mengembangkan UMKM di Kalbar.
"Pemprov Kalbar merencanakan akan membentuk program warung desa yang diharapkan bisa memunculkan kreativitas ekonomi baru yang memberikan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Dengan demikian akan meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat di Kalimantan Barat, melalui UMKM berbasis ekonomi kreatif," ungkapnya.
Ia mengatakan berdasarkan data dari Kabupaten/Kota di Kalbar per 31 Desember 2019 terdapat sejumlah 68.909 UMKM.
Dengan rincian, lanjutnya, 54,968 ribu Usaha Mikro dan 12,685 ribu usaha kecil, serta 1,256 ribu usaha menengah.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sudah mengusulkan kepada kementerian berjumah 16.495 UMKM. Maka dengan adanya program KKI ini semoga dapat berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Kalbar," pungkasnya.