Penanganan Covid
WHO Sebut Vaksin Belum Akan Bikin Pandemi Segera Berakhir
Pengawasan perlu dilanjutkan, orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak dan individu masih harus dirawat.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin tidak akan dengan sendirinya menghentikan pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Senin 16 November 2020.
Baca juga: Berikut Akses Layanan Secara Online BPJS Kesehatan
Pandemi Covid-19 berkecamuk berbulan-bulan virus tersebut merebak di Wuhan China pada Desember 2020.
Kasus infeksi Covid-19 pun melonjak melewati angka 54 juta orang dan merenggut lebih dari 1,3 juta nyawa di seluruh dunia.
"Vaksin akan melengkapi alat lain yang kami miliki, bukan menggantikannya," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca juga: Fraksi Gerindra Harapkan RPJMD Perubahan Jadi Solusi bagi Masyarakat
"Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Data WHO untuk Sabtu (14/11/2020), menunjukkan 660.905 kasus virus corona dilaporkan terjadi dalam 24 jam, ini rekor harian tertinggi.
Baca juga: Maria Lestari Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI Kepada Kelompok Tani dan Masyarakat di Bengkayang
Jumlah itu melampui kasus harian pada Jumat 13 November 2020, 645.410 kasus dan melewati rekor harian tertinggi sebelumnya sebanyak 614.013 yang tercatat pada 7 November lalu.
Tedros mengatakan pasokan awal vaksin akan ditujukan untuk petugas kesehatan, orang tua, dan kelompok rentan lainnya.
"Itu mudah-mudahan akan mengurangi jumlah kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya," katanya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 11 Juta Orang
Meskipun sudah ada vaksin, penyebaran virus belum tentu berakhir.
"Pengawasan perlu dilanjutkan, orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak dan individu masih harus dirawat," ujarnya.
Apalagi sejauh ini masih belum pastinya ketersediaan vaksin Covid-19.
Sejauh ini, WHO mencatat pengujian vaksin baru mencapai fase ketiga sehingga vaksin Covid-19 versi sempurna belum ada hingga saat ini.
Karenanya, WHO mengimbau agar negara-negara menerapkan aturan ketat untuk menegakkan protokol kesehatan berupa penggunaan masker, menjaga jarak sosial (social distancing), mencuci tangan, memakai masker di ruang publik dan transportasi publik.
Baca juga: SPN di Singkawang Diresmikan, Ini Harapan Kapolda Kalbar
WHO pun meminta negara-negara untuk memperbanyak pengujian Covid-19.
“Pesan kami kepada Pemerintah dan masyarakat jelas: “lakukan semua (protokol kesehatan),” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dilansir Reuters beberapa waktu lalu.
Baca juga: Fraksi Demokrat Dukung dan Setuju RPJMD Perubahan 2018-2023
Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpontianak.co.id mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Wajib memakai masker, wajib mencuci tangan dengan sabun, dan wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/corona/2020/11/16/who-vaksin-tidak-akan-otomatis-langsung-hentikan-pandemi-covid-19