Prodi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Lakukan Sosialisasi Kebugaran Fisik Lewat Permainan Tradisional
Pihaknya mengangkat tema peningkatan Kebugaran Peserta Didik Melalui Permainan Tradisional Kalimantan Barat.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Program Studi Pendidikan Jasmani, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Pondok Pesantren Darul Qolam Al-Ikhlas, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Ketua PKM Andika Triansyah mengatakan bahwa kegiatan tersebut digelar pada 29 Oktober 2020 lalu dengan memberikan edukasi untuk tetap memelihara kesehatan dan kebugaran fisik kepada para santri dan ustadz di tengah wabah pandemi yang masih melanda
Pihaknya mengangkat tema peningkatan Kebugaran Peserta Didik Melalui Permainan Tradisional Kalimantan Barat.
Tema kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilatarbelakangi oleh tren masyarakat modern yang berperilaku kurang beraktivitas gerak atau dikenal dengan sedentary life.
“Sebanyak 22 santri dan lima ustadz di lingkungan pesantren ikut berpartisipasi, dan mereka cukup antusias,” ujarnya Senin 9 November 2020.
Ia menuturkan terus berkembanganya teknologi sangat membantu aktivitas kehidupan manusia sehari-hari.
Kendati demikian, terdapat sisi lain yang perlu menjadi atensi bahwa banyak bantuan teknologi dalam kehidupan manusia juga membuat perilaku menjadi minim melakukan gerak yang melibatkan otot-otot besar.
Baca juga: Peringati Hari Santri, Gubernur Sutarmidji Harap Pondok Pesantren Dikelola Secara Modern
Hal itu menurut Andika menampilkan gaya hidup yang kurang sehat.
“Kami mencoba turut berkontribusi mengedukasi masyarakat agar tetap memelihara kesehatan dan kebugaran fisik selama situasi pandemic ini belum berakhir bahkan pola hidup dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup harus diteruskan seumur hidup,” ujarnya.
Pihaknya ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terutama anak-anak yang berada di Lembaga pendidikan Tahfiz Al-Qur'an agar memiliki kemauan dan kesadaran dalam menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
Tak hanya itu, para tim PKM juga mengintegrasikan kegiatan tersebut dengan nilai-nilai yang terkandung dalam nuansa permainan tradisional khas Kalimantan Barat seperti; permainan galah hadang (permainan ini melatih anak untuk berbuat jujur, yaitu Jika berada dalam kelompok penyerang mengakui jika tersentuh lawan atau melewati batas mati.
Dan jika berada dalam kelompok jaga garis, tidak berbuat curang dengan keluar dari garis penjagaan).
Ada juga permainan rakyat lainnya seperti permainan taba yang mempunyai nilai karakter seperti nilai problem solving, yaitu anak belajar memecahkan masalah.
Beberapa permasalahan yang harus dihadapi anak dalam bermain taba mencakup bagaimana anak harus mengambil keputusan untuk menentukan pilihan tempat untuk dilempar, membuat strategi untuk memenangkan permainan, mencoba menyelesaikan masalah ketika ada konflik dengan teman.
“Permainan tradisional dapat dijadikan alternatif aktivitas luar ruangan yang menyenangkan, memberikan ruang gerak fisik yang cukup untuk mendukung pemeliharaan kesehatan, nilai filosofi dan melestarikan kearifan lokal Kalimantan Barat,” ujar Andika.