Warga di Pedesaan Sintang Sudah Menikmati Listrik Negara, Ada Peran Keling Kumang

Tidak semua warga menggunakan Genset untuk penerangan di kala malam hari. Persentasenya 50 persen.

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ISTIMEWA
Warga Desa Sungai Labi, Kecamatan Kelam Permai duduk bercengkrama di teras rumah. Sejak setahun terakhir, masyarakat di desa tersebut akhirnya menikmati penerangan layak. 

Selama tiga tahun dia bolak-balik ke PLN Kalbar untuk memastikan usulan proposal permohonan listrik diwujudkan. Butuh tenaga, biaya dan waktu yang lama bagi Ilong memperjuangkan listrik masuk desa.

Baca juga: Dapatkan Stimulus Covid-19 Token Listrik Gratis November di pln.co.id dan Voucher PLN di WhatsApp

“Saya memperjuangkan keinginan masyarakat sejak tahun 2016. Setiap dua bulan sekali, saya ke Pontianak untuk mengecek proposal dan rekomendasi PLN Sintang ke PLN di Pontianak. Tahun 2019 baru dapat,” ungkap Ilong.

Gadai SKT

Keberadaan tiang listrik, dan gardu PLN untuk menyuplai aliran listrik ke rumah warga Desa Sungai Labi, tidak bisa dilepaskan dari peran Creadit Union Keling Kumang bekerjasama dengan Gerai yang ditunjuk oleh PLN.

Sebagai lembaga simpan pinjam, CUKK tergugah untuk membantu menfasilitasi pemasangan listrik.

Peluang kemudahan itu dipergunakan sejumlah warga Desa Sungai Labi, mengajukan pinjaman sebagai modal untuk tujuan pembayaran KWH listrik, termasuk instalasinya.

Dari 174 kepala kelaurga di Desa Sungai Labi, tidak semua mengajukan pinjaman. Hanya sekitar 60 KK saja yang mengajukan pinjaman ke CU Keling Kumang dengan anggunan Surat Keterangan Tanah (SKT).

Nominal pinjaman 60 warga ke CU Keling Kumang tidak banyak. Besarannya hanya Rp 4 juta rupiah. Uang itu digunakan untuk membayar KWH.

Selama tiga tahun, setiap bulannya warga dibebankan mengangsur sebesar Rp 132 ribu rupiah.

"Pinjaman per kk, 4 sampai 5 Juta rupiah. Untuk biaya KWH dan instalasinya," kata Ilong.

Pola pinjaman yang diterapkan CU Keling Kumang, warga dalam satu desa, dibagi dalam kelompok untuk mengajukan pinjaman dengan tujuan pemasangan KWH listrik.

"Peran kami dibagian pembiayaan dan menghubungkan ke pihak Geray. Nanti pihak geray akan bersama dengan desa yang sudah mengajukan untuk ketemu dengan pihak PLN di Pontianak," kata Chief Executive Officer (CEO) CUKK, Valentinus, kepada Tribun Pontianak.

Guna mempermudah skema pembiayaan, setelah dibentuk kelompok, CUKK juga mendampingi anggota kelompok dalam hal pengelolaan keuangan, sehingga pinjaman tersebut tetap dibayar Tepat Waktu Tepat Jumlah (TWTJ).

"Jadi setelah itu, semua pencairan bukan dalam uang tunai, tetapi disetorkan langsung ke pihak gerai sesuai dengan nominal biaya pemasangan listrik masing- masing anggota," kata Valentinus.

CU Keling Kumang, bekerjasama dengan PT Borneo Bujang Beji, Gerai PLN yang secara resmi ditunjuk oleh PLN untuk mengerjakan dan melakukan instalasi jaringan listrik.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved