Memasuki Usia 36 Tahun, Sanggar Bougenville Kalbar Motivasi Generasi Muda Tetap Eksis Dalam Seni

Sedikitnya kini pihaknya membina sebanyak kurang lebih 130 orang baik seni tari maupun seni musik yang terdiri dari anak usia dini (SD)

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Muhammad Rokib
Pengurus dan alumni Sanggar Bougenville Kalimantan Barat saat menggelar pertemuan di Hotel Harris, Gajah Mada, Pontianak, Kalbar, Rabu 4 November 2020. -- 

Laporan wartawan Tribun Pontianak Muhammad Rokib

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Memasuki usia ke 36 tahun, alumni Sanggar Bougenville Kalimantan Barat memberikan motivasi kepada generasi muda untuk terus eksis dan meningkatkan dalam kehidupan seni.

Ketua Sanggar Bougenville Kalbar, Yuza Yanis Chaniago menyampaikan bahwa sanggar Bougenville Kalbar telah banyak menghasilkan bibit maupun alumni yang sukses berangkat dari seni.

"Sebagi contoh banyak alumni penari di Bougenville yang sudah sukses, ada yang menjadi pimpinan di bank, PDAM hingga politisi," ujarnya. 

Tak hanya itu, dijelaskannya juga bahwa Sanggar Bougenville yang terbentuk sejak 1984 an yang pada waktu itu didirikan oleh Muhammad M.Yanis Chaniago, kini telah sukses membawa binaannya berprestasi ke tingkat nasional hingga internasional.

"Bahkan peserta di Bougenville ini sudah pernah tampil dan berprestasi lolos keluar negeri Spanyol, Belanda, Kucing.

Ini merupakan motivasi bagi anak muda bahwa seni tari bisa tampil ke tingkat nasional hingga Internasional," ujarnya.

Baca juga: Sanggar Segentar Alam Sanggau Bakal Tampilkan Tarian Manu Sunge di Taman Budaya

Tentu dikatakannya hal itu menjadi motivasi bagi generasi muda untuk eksis dibidang seni tari maupun seni musik tanpa harus mengganggu profesi seseorang, baik dunia pekerjaan maupun pendidikan.

"Seni tari tak mengganggu profesi lainnya untuk terus berkarya dibidang seni," lanjutnya. 

Maka Sanggar Bougenville siap menghadirkan beragaman tari dari semua budaya ataupun etnis," imbuhnya.

Diusia yang cukup tua ini, bang Yuza sapaan akrabnya pun berharap kedepannya bisa menjadikan Sanggar Bougenville menjadi sebuah lembaga pendidikan bagi anak bangsa untuk menyalurkan bakat keseniannya.

"Kedepan kita pengen bahwa seni itu menjadi sebuah kedudukan profesi dan bisa membuat lembaga Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) seni tari, seni musik, drama, lukis dan seni lainnya sehingga bakat anak daerah, Pontianak kalbar khususnya bisa tersalurkan disekolah tersebut," ungkapnya.

Dengan itu, ia pun berharap dapat dukungan dari semua pihak untuk tercapainya cita-cita mulianya itu.

Baca juga: Sanggar Tari Bougenville Pontianak Wakili Indonesia Pada Festival Budaya BIMP-EAGA

"Karena pendidikan dasarnya di seni, Maka perlu dukungan dari semua stakeholder dan pemerintah dapat membantu untuk program kedepan menjadi sekolah menengah kejuruan (SMK)," harapnya. 

Sedikitnya kini pihaknya membina sebanyak kurang lebih 130 orang baik seni tari maupun seni musik yang terdiri dari anak usia dini (SD) hingga pelajar atau mahasiswa.

"Jadi pada lembaga Sanggar Bougenville ini ada dua defisi yang berjalan defisi tari dan defisi musik.

Keduanya memainkan peran kesenian daerah khususnya pontianak kalbar," ujarnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved