Pontianak Zona Merah, Sutarmidji Minta Wako Tutup Sementara Tempat yang Potensi Mengundang Keramaian
Bukan lalai, tapi harus lebih ketat, jangan takut diprotes, demi keselamatan dan kesehatan banyak orang,
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar bahwa Kota Pontinak masuk Zona Merah Kategori peta sebaran Kenaikan Kasus Covid-19, Senin 2 November 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengumumkan bahwa
Kota Pontianak berada pada zona merah penyebaran Covid-19.
Sedangkankan Kabupaten Melawi, Kubu Raya, Sintang, Landak berada pada zona oranye. Lalu Kabupaten yang berada pada zona kuning yakni Sambas, Kota Singkawang, Sanggau, Mempawah, Bengkayang, Sekadau, Kapuas Hulu, Ketapang, Kayong Utara.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji: Kota Pontianak Jangan Sampai Zona Merah Covid-19
Dikonfirmasi terpisah Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji menanggapi terkait Kota Pontianak yang saat ini masuk Zona Merah penyebaran virus covid-19.
“Walikota harusnya berfikir covid-19 ini semakin tinggi tingkat keterjangkitannya. Sehingga harus ada pembatasan walaupun tidak zona merah, tetapi justru seakan sudah gak ada covid-19, karena masyarakat kurang disiplin ya jadi seperti ini,” ujar Sutarmidji.
Sutarmidji mengatakan seharusnya Wali Kota Pontianak harus lebih ketat lagi untuk menjaga demi keselamatan masyarakat.
“Bukan lalai, tapi harus lebih ketat, jangan takut diprotes, demi keselamatan dan kesehatan banyak orang,” ujarnya.
Ia mengatakan bahkan Kota Pontianak paling banyak melakukan swab, sehingga kasusnya banyak dan itu wajar dan memang riil.
“Tapi ada daerah yang minim swab tes ini yang bahaya, ibarat api dalam sekam,” tegasnya.
Sutarmidji juga menuliskan kabar kurang baik ini di Facebook pribadinya bahwa Kota Pontianak berada pada zona merah.
“Kabar tak baik untuk Kota Pontianak. Peta sebaran Covid dari Satgas pusat. Pontianak masuk Zona merah. Dari 22 kasus kematian ,16 kasus dari Kota Pontianak. Untuk di Kalbar kasus meningkat 3 kali lipat dan angka kematian meningkat 4 kali lipat,” tulis Sutarmidji di akun Facebook pribadinya.
Selaku ketua Satgas Provinsi, ia berharap Wali Kota Pontianak lebih gencar melakukan pencegahan. Ia juga meminta untuk menutup dulu semua tempat yang berpotensi terjadi kerumunan orang selama 1 minggu.
“Saat ini saja yang di rawat di rumah sakit di Kalbar lebih dari 200 orang,” pungkas Sutarmidji.