Christiandy Sanjaya Sarankan Jemaat GPKB Dedayu Toho Membentuk Koperasi dan Kelompok Tani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Selama pandemi covid 19, kehadiran jemaat GPKB Dedayu Toho Kabupaten Mempawah menurun hingga 50-60 persen

Hal itu terungkap saat Sutejo Handri Ketua Pembangunan Rumah Ibadah tersebut melakukan dialog secara virtual dengan senator Kalbar, Christiandy Sanjaya, Rabu 28 Oktober 2020.

Untuk diketahui, Gereja Protestan Kalimantan Barat (GPKB) Dedayu yang berada di Kecamatan Toho tersebut memiliki anggota 120 KK, umumnya masyarakat bekerja sebagai petani karet dan budidaya padi sawah.

"Kekhawatiran akan Covid 19 masih mewarnai tingkat kehadiran jemaat dalam ibadah," kata Pdt. Paulus dan Pdt. Fery STh yang juga hadir dalam dialog virtual.

Baca juga: Christiandy Puji Lukius Yang Bina Masyarakat Agar Tidak Membakar Lahan

"Memang terasa dampak dari Covid-19 baik dalam kehadiran Jemaat. Selain itu dampak dalam perekonomian mereka juga sangat dirasakan," tambahnya.

Oleh karena itu pihaknya sangat menjaga agar protokol kesehatan agar tetap dilakukan dengan benar saat ibadah, sehingga paparan Covid 19 di kalangan jemaat dapat dihindari.

Diinformasikan juga oleh Sutejo bahwa desa mereka sering dilanda banjir di musim hujan yang diduga penyebabnya karena pendangkalan sungai.

Menanggapi aspirasi yang disampaikan oleh Sutejo, Christiandy Sanjaya menyarankan untuk berusaha meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga dengan membentuk kelompok tani dan mendirikan koperasi.

Hal ini, ujar Christiandy, bertujuan agar para petani dapat mengakses modal usaha yang pada gilirannya bisa memperbaiki pendapatan anggota masyarakat.

Christiandy pun sesuai permohonan yang diterima, juga membantu dana untuk meringankan pembangunan gereja GPKB Dedayu di Kecamatan Toho melalui staf di daerah.

Ucapan terima kasih pun mengalir disampaikan oleh Sutejo atas bantuan dan kepedulian Christiandy Sanjaya bagi rumah ibadah yang belum selesai.