Dihantam Cuaca Ekstrem, Kapal Tongkang Muatan Batu Bara Kandas di Perairan Pasir Panjang Singkawang

Tidak hanya itu, Tugboat Sea lion 03 yang berfungsi menarik tongkang itu pun ikut kandas di dermaga tepi pantai pasir panjang.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Rizki Kurnia
Kapal Tongkang batu bara dengan Estimasi 2300 MT yang mengangkut batu bara PLTU 3 PBSB Bengkayang kandas di bibir pantai Pasir Panjang sejak Senin 26 oktober 2020. 

Laporan wartawan Tribun Pontianak Rizki Kurnia

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG -  Satu unit Kapal Tongkang pengangkut batu bara PLTU 3 Parit Baru Site Bengkayang (PBSB) kandas di perairan dekat bibir pantai Pasir Panjang, Singkawang, Kalbar, Senin 26 Oktober 2020. 

Kapal Tongkang yang masih berisikan tumpukan batu bara dengan Estimasi 2300 MT itu tampak tersandar serta berjarak ratusan meter dari lokasi bongkar muat yang berada di dermaga PLTU 3 PBSB.

Tidak hanya itu, Tugboat Sea lion 03 yang berfungsi menarik tongkang itu pun ikut kandas di dermaga tepi pantai pasir panjang.

Saat dikonfirmasi Tribunpontianak, Manager PLN UPDK Singkawang, Ince Anjas menjelaskan kapal tongkang batu bara yang kandas tersebut akibat dari cuaca eksrim yang begitu kua,  dimana angin serta ombak dilaut menyebabkan kapal tongkang yang sedang mengangkut batu bara hanyut dan kandas di pantai Pasir Panjang.

"Kapalnya itu kandas di pesisir karena begitu kuatnya ombak dan angin yang terjadi kemarin itu, mungkin sebagai efek dari awal La Nina ini," terangnya kepada wartawan Tribunpontianak, Selasa 27 Oktober 2020.

Baca juga: Angin Kencang Akibatkan Pohon Tumbang di Singkawang

Dia menerangkan sebelumnya, dalam upaya pencegahan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti TNI Angkatan Laut, Kepolisian, Syahbandar dan dari pihak-pihak lain termasuk yang memiliki lokasi tempat kapal yang mengangkut bahan bakar untuk di suplai ke PLN.

Kapal tongkang yang kandas tersebut, dia rencanakan akan ditarik kembali setelah menunggu air laut mulai pasang.

"Ketika nanti sudah pasang lagi kita akan menarik lagi kapal tersebut dan insy Allah tidak terjadi apa-apa," terangnya.

Kendati kapal tongkang masih memuat tumpukan batu bara, pihaknya memastikan hal tersebut tidak mengganggu suplai distribusi listrik dari PLTU 3 PBSB.

Dia menjelaskan pihaknya sudah menyusun Risk Register melalui manajemen resiko sehingga seluruh potensi resiko yang berpeluang menganggu tercapainya sasaran-sasaran sudah petakan dalam satu dokumen manajemen resiko dan setiap resregister tersebut itu sudah ada rencana penanganannya masing-masing.

Seperti halnya kapal tongkang berisikan batu bara yang kandas itu, pihaknya sudah mempersiapkan standar kesiapan bahan bakar minimal 20 hari operasi sehingga apabila bahan bakar yang dikirim ke PLN 3 PBSB mengalami gangguan oleh cuaca ataupun hal lainnya, masih ada waktu 20 hari kedepan untuk kehabisan bahan bakar.

"Katakanlah itu akan mengalami penundaan proses pemasokan kedalam penampungan batu bara kami selama 2 hari sementara kami tadi masih ada stok untuk 20 hari, artinya kita masih ada posisi aman untuk 18 hari," jelasnya.

Baca juga: FOTO: Sejumlah Kapal Parkir di Sungai Kapuas

"Nah pada saat sekarang pun kapal pengangkut batu bara yang baru itu sudah datang sudah siap kita bongkar lagi jadi sangat-sangat tidak terganggu," jelasnya.

Anjas juga menerangkan, cuaca buruk merupakan salah satu kendala bagi PLN dalam menyuplai listrik, kendala alam yang setiap tahun pasti terjadi menyebabkan operasional bisa saja terganggu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved