KORBAN TEWAS Setelah Suntikan Vaksin Flu di Korsel Jadi 48 Orang, Singapura Umumkan Stop Vaksinasi
Singapura mengambil langkah cepat dengan memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan dua vaksin influenza.
Pihak berwenang mengatakan, tidak menemukan hubungan langsung antara kematian dan suntikan flu dan berusaha meyakinkan warga Korea Selatan tentang keamanan vaksin flu, penyakit yang membunuh setidaknya 3.000 orang setiap tahun.
"Vaksinasi menawarkan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan efek samping, dan baik WHO maupun para ahli di dalam dan luar negeri setuju," kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam sebuah pengarahan pada hari Minggu, mengacu pada Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca juga: Pengadaan Vaksin Perlu Waktu, Akademisi Minta Fokus Gencarkan 3 M
Baca juga: Amankah Penggunaan Vaksin Covid-19 ? Berikut Penjelasan Ahli Epidemiologi Dr Malik Saepudin
Tahun lalu, lebih dari 1.500 orang lanjut usia meninggal dalam tujuh hari setelah menerima vaksin flu, tetapi kematian itu tidak terkait dengan vaksinasi, kata pemerintah.
Saat Korea Selatan melanjutkan penyuntikannya, Singapura, menjadi salah satu negara pertama di minggu ini yang menghentikan sementara penggunaan dua vaksin influenza, sebagai tindakan pencegahan.
Singapura melaporkan tidak ada kematian terkait vaksinasi flu.
Korea Selatan memesan 20% lebih banyak vaksin flu tahun ini untuk menangkal kemungkinan apa yang disebutnya sebagai "twindemic" wabah flu besar dan virus korona yang terjadi bersamaan di musim dingin.
Setidaknya 1.154 kejadian reaksi merugikan telah dilaporkan dari lebih dari 9,4 juta orang yang diinokulasi sejak upaya dimulai pada bulan September.
Artikel ini sebagian telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Sudah 48 orang tewas di Korsel, Singapura cemas dan hentikan suntikan dua vaksin flu