Tanggapan Sekda Kalbar Terkait Sorotan DPRD Soal Perubahan Nama Bandara Hingga Serapan Anggaran OPD
Mewakili Gubernur Kalbar dirapat paripurna, Sekda Kalbar, AL Leysandri menjelaskan untuk nama bandara dan pelabuhan akan dibahas kembali
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Kalbar ke-35 masa persidangan kesatu pada hari ini, Rabu, 14 Oktober 2020, delapan fraksi yang ada menyampaikan pandangannya.
Mulai dari perubahan nama Bandara Supadio menjadi Sultan Syarif Abdurahman Alqadrie dan Pelabuhan Dwikora menjadi Oevang Oeray, hingga dengan serapan anggaran OPD Provinsi Kalbar.
Mewakili Gubernur Kalbar dirapat paripurna, Sekda Kalbar, AL Leysandri menjelaskan untuk nama bandara dan pelabuhan akan dibahas kembali bersama Gubernur.
"Kita akan bahas kembali dengan bapak Gubernur, inikan kebijakan Gubernur walaupun dulu pernah dimunculkan, kita masih konsen dengan kegiatan-kegiatan yang kemarin masih tertunda," katanya.
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD Kalbar Soroti Keberlanjutan Pembangunan Jalan hingga Nama Bandara Supadio
Sementara untuk masalah serapan anggaran, ia mengatakan Pemprov akan memformulasikan agar tidak kembali terjadi.
"Penyerapan masih tertunda karena retribusi, relokasi, ini kita coba formulasikan, termasuk kaitan pembangunan yang masih tertunda, namun Pak Gubernur sudah memanggil Bappeda, PUPR, Perkim, mudah-mudahan dalam waktu singkat ini bisa diselesaikan, tapi Pak Gubernur konsen untuk ini," tuturnya.
Termasuk untuk jalan-jalan yang diminta sejumlah fraksi agar diberikan perhatian.
"Ya betul (jalan, red), kan prioritas yang sudah direncanakan karena sesuai RPJMD, RKPD, jadi beliau minta diselesaikan, kemarin permasalahannya direlokasi, mudah-mudahan bisa kita tindaklanjuti," ungkapnya.
Terlebih, dikatakannya, untuk postur APBD 2021 masih fokus pada infrastrukfur.