161 Kasus Dalam Dua Hari, Gubernur Sutarmidji Siapkan Ruang Isolasi RSUD Soedarso

RSUD Sudarso kebanyakan dapat limpahan dari RS lain. Kalau langsung di Sudarso akan lebih mudah menanganinya

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, H. Sutarmidji 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK  - Kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar melonjak drastis dalam dua hari terakhir. Pada Minggu 11 Oktober 2020, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar memecahkan rekor yakni mencapai 81 kasus.

Sementara pada Sabtu 10 Oktober 2020), ada 80 kasus baru. Jika ditotal, dalam dua hari terakhir tambahan kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 161 kasus.

Kasus konfirmasi pada Minggu tersebar di sejumlah wilayah yakni Pontianak 25 orang, Landak 13 orang, Singkawang 10 orang, Ketapang 8 orang, Sekadau 5 orang, Kayong Utara 7 orang, Kubu Raya 6 orang, Sambas 3 orang, Sintang 2 orang, Mempawah 1 orang dan Bengkayang 1 orang.

“Sedangkan kasus konfirmasi sembuh sebanyak 41 orang tersebar di Kota Pontianak 4 orang, Kota Singkawang 27 orang, Kubu Raya 4 orang, Kabupaten Mempawah 2 orang, Landak 3 orang, Melawi 1 orang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Minggu.

Hingga Minggu, total kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 1.297 kasus, di mana sebanyak 958 orang sudah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 73,86 persen dan 9 orang meninggal dunia.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji juga menyoroti lonjakan kasus yang terjadi dua hari terakhir. Menurutnya, klaster ini muncul dari mereka yang selama ini sepertinya abai akan protokol kesehatan Covid-19.

Selain abai protokol kesehatan, setelah sakit atau keadaan memburuk barulah yang bersangkutan pergi ke rumah sakit.

Ajudan dan Asisten Pribadi Positif Covid-19, Ini Hasil Swab Bupati Mempawah Erlina

“RSUD Sudarso kebanyakan dapat limpahan dari RS lain. Kalau langsung di Sudarso akan lebih mudah menanganinya,” ujar Gubernur Sutarmidji kepada Tribun melalui pesan WhatsApp.

Ia mengatakan, langkah yang dilakukan Pemprov Kalbar melihat lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 saat ini yakni menyiapkan ruang isolasi di RSUD Soedarso.

“Kita sudah siapkan karena banyak klaster-klaster. Selain itu, kita juga banyak melakukan swab test PCR,” pungkasnya.

Temui Petugas
Kadiskes Kalbar Harisson meminta masyarakat yang mengalami gejala seperti demam, batuk, nyeri tenggorakan, hidung tersumbat, badan terasa lesu, sakit kepala dan nyeri otot agar segera menemui petugas kesehatan untuk mendapat pengobatan.

“Selain itu disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10-14 mandiri. Isolasi secara mandiri dimaksudkan agar mayarakat dapat beristirahat dan memulihkan kondisi tubuhnya supaya tidak menyebarkan virusnya kepada orang lainnya seandai hasil swab positif,” papar Harisson.

Ia menegaskan, apabila masyarakat masuk dalam kriteria sakit sedang dengan tanda pneomonia, demam, batuk, sesak nafas cepat, maka sebaiknya cepat dirawat di rumah sakit terdekat.

“Bagi masyarakat dengan ISPA atau Pneomonia berat dimana ada gejala demam, frekuensi pernafasan lebih dari 30 kali permenit. Maka harus dirawat dirumah sakit rujukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, adapun rumah sakit rujukan berdasarkan SK Kemenkes di Kalbar yakni RSUD Soedarso, Rumah Sakit Sintang, Rumah Sakit Ketapang dan Rumah Sakit Abdul Azis Singkawang.
Sedangkan berdasarkan SK Gubernur Kalbar Rumah Sakit rujukan penanganan Covid-19 di Kalbar tersebar di Kota Pontianak ada di RSUD Sultan Syarif Alkadri, RS Bhayangkara, RS Untan Pontianak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved