ULAR Langka Berkepala 2 Satu Banding 100.000, Lihat Penampakkannya
Momen hangat keluarga yang tengah bermain kartu di AS menjadi terganggu, ketika seekor ular berkepala dua masuk ke dalam rumah mereka.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, RALEIGH - Momen hangat keluarga yang tengah bermain kartu di AS menjadi terganggu, ketika seekor ular berkepala dua masuk ke dalam rumah mereka.
Jeannie Wilson tengah bersama keluarganya di Alexander County, Carolina Utara, ketika dia menyadari ada "penyusup" yang masuk ke kediaman mereka.
"Saya menemukan ular sawah ini tengah berada di ruang jemuran, ketika tengah bermain kartu bersama keluarga dan teman-teman," ungkap Wilson.
Dia menduga anaknya membuka pintu untuk membiarkan angin masuk, ketika dia menduga reptil itu menyusup dan mengagetkan mereka.
Wilson mengatakan, dia bukanlah seorang pecinta ular.
• Warga Tangkap Ular Sawah Ukuran Kaki Orang Dewasa
Namun melihat kondisi hewan itu, hatinya langsung mencelos, seperti dilansir Daily Mirror Selasa (6/10/2020).
Dia mengungkapkan bagaimana hewan yang dilihatnya adalah ular berkepala dua.
Pakar menyatakan mutasi itu hanya berdampak 0,001 persen.
Ular mutasi itu disebut menghadapi perjuangan untuk bertahan hidup.
Sebab, mereka dilaporkan mempunyai dua otak yang sama-sama independen.
"Saya sama sekali tidak tahu tentang ular. Tetapi saya tahu bahwa hewan ini tidak beracun," jelas perempuan yang berusia 63 tahun itu.

Dia kemudian segera bergerak untuk menyelamatkannya, di mana dia harus segera mencarikannya tempat supaya dia drawat dengan aman.
Menamai makhluk itu Double Trouble, Wilson menuturkan dia membawa reptil tersebut ke Pusat Sains catawba yang berlokasi di Hickory.
Dari peneliti setempat, dia mengetahui bahwa hewan yang ditemukannya sangat langka, di mana tingkat kemungkinannya adalah satu banding 100.000.
"Mereka mengatakan hewan ini berusia sekitar empat bulan dan kondisinya sehat," jelas Wilson, yang melanjutkan hewan itu dimasukkan ke vivarium.
Kini, ular berkepala dua itu dilaporkan tengah ditangani oleh pakar ular di Kernersville, Carolina Utara.
• ULAR Sanca Sebesar Tiang Listrik Lilit Bocah Hingga Tewas, Warga Melihat tapi Takut Dililit
Bertelur Tanpa Interaksi Jantan
Kisah langka dan aneh terjadi pada ular sanca yang terjadi di Kebun Binatang Saint Louis, di Missouri, Amerika Serikat.
Seekor sanca bola betina bertelur padahal tak pernah berinteraksi dengan ular jantan selama beberapa tahun.
Seperti dikutip dari IFL Science, Sabtu (12/9/2020) penjaga kebun binatang mengaku kaget manakala menemukan tujuh telur sanca di dalam kandang.
Kejadian ini langka, mengingat ular sanca betina itu sudah berumur 65 tahun.
Ular yang hidup di Kebun Binatang Saint Louis ini tergolong sebagai reptil tertua, apalagi menyandang predikat baru sebagai induk.
Hal lain yang cukup mencengangkan adalah ular itu tidak melakukan kontak dengan pejantan selama 15 tahun.
Ular sanca bola (Python regius) atau yang dikenal sebagai ular sanaca kerajaan merupakan spesies asli padang rumput Afrika bagian tengah dan barat.
Dalam penangkaran, ular sanca bola biasanya bisa bertahan hidup hingga 30 tahun.
"Ular itu akan menjadi ular betina tertua yang mampu bertelur yang kami ketahui dalam sejarah," ungkap Mark Wanner, manajer herpetologi Kebun Binatang Saint Louis.
Pihak kebun binatang menyebut ada dua kemungkinan penjelasan terkait kejadi tersebut.
Pertama, ular sanca bola dan beberapa reptil lain mungkin menyimpan sperma untuk pembuahan yang tertunda.
Ini adalah strategi yang memungkinkan hewan memiliki keturunan di waktu yang dianggap tepat oleh hewan.
Kemungkinan kedua adalah ular sanca telah bereproduksi secara aseksual melalui proses yang dikenal sebagai partenogenesis fakultatif.
• ALASAN Kenapa Ular Sanca Begitu Mematikan? Pahami 7 Faktanya dan Cara Melilit Mangsa Hingga Tewas
Proses reproduksi yang juga disebut sebagai kelahiran perawan ini merupakan proses yang relatif umum terjadi pada beberapa spesies serangga dan tumbuhan.
Namun, proses ini pun nampaknya juga pernah terjadi pada beberapa vertebrata termasuk beberapa spesies kadal, ular, ikan pari, hiu, dan bahkan burung.
Proses tersebut adalah bentuk alami reproduksi aseksual dan sel telur yang tak dibuahi tetap dapat tumbuh dan berkembang menjadi embrio meski tanpa kehadiran sperma.
Partenogenesis sangat berguna bagi betina yang tidak berinteraksi dengan jantan dalam waktu yang lama.
Namun umumnya proses reproduksi ini dianggap tidak sebaik reproduksi seksual pada normalnya karena dapat menyebabkan variasi genetik yang rendah di antara satu populasi dan memiliki banyak risiko.
Meski ada dua kemungkinan soal dari mana telur ular bermula, pihak kebun binatang belum yakin benar skenario mana yang terjadi.
Namun mereka berharap dapat mengetahuinya melalui pengujian DNA setelah telur menetas.
Jika betina memang menghasilkan telur secara aseksual tanpa membutuhkan jantan, maka ini akan terlihat jelas dalam gen anak-anak yang lahir. (*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul Ular Berkepala 2 Ganggu Permainan Kartu Keluarga di AS