HMI Sambas Kagumi Perjuangan Ibu Aryani yang Rela Datangi Siswanya untuk Tetap Belajar

Menurutnya, mereka berdiskusi langsung dengan dengan Ibu Ariani dan Kepala Sekolah SDN 3 Sengawang Tengah.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
HMI Cabang Sambas saat bertemu dengan Ibu Aryani, di SDN 3 Sengawang Tengah, Kecamatan Teluk Keramat. -- 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas memberikan apresiasi dan mengaggumi ketulusan Ibu Ariani (59) seorang guru Sekolah Dasar (SD) yang mengajar di SDN 3 Sengawang Tengah, Desa Sengawang, Kecamatan TelukKeramat, Selasa(29/8/2020).

Disampaikan oleh Ketua Umum HMI Cabang Sambas, Pahmi Ardi, dirinya dan beberapa pengurus HMI Cabang Sambas datang langsung untuk bertemu ibu Aryani.

Menurutnya, mereka berdiskusi langsung dengan dengan Ibu Ariani dan Kepala Sekolah SDN 3 Sengawang Tengah.

"Kita Dari HMI sangat mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh ibu ariani ini," ujarnya, Selasa (29/9/2020).

Kata Pahmi, Ibu Ariani adalah sosok guru yang ramah dan tawadhu.

Kata dia, sosok ibu Aryani adalah sosok seorang guru yang merelakan dirinya tetap mengajar dikala wabah Pandemi Covid-19, dengan datang kerumah siswanya langsung.

HMI Sambas Ingatkan Paslon Patuhi Protokol Kesehatan Covid-19

Hal itu dilakukan karena tidak dapat melaksanakan mengajar secara tatap muka.

Karenanya, sambil mengayuh sepeda tuanya dia datang ke rumah-rumah muridnya.

"Insan pengabdi inilah yang sangat membuat kita bangga dengan dedikasi beliau, meskipun dengan keterbatasan usia yang sudah berumur dan menggunakan sepeda mini tua," ungkapnya.

"Dan beliau tetap kuat untuk keliling ke rumah-rumah sambil membawa papan tulis kecilnya demi anak didik yang tercerdaskan," jelas Pahmi.

Untuk itu, dia meminta agar pemerintah juga bisa tanggap melihat kondisi seperti ini.

Kata dia, dalam menjalankan aktivitas sekolah secara online ternyata bukanlah solusi.

"Instruksi Menteri Kemendikbud yang menganjurkan untuk sekolah daring ternyata bukanlah solusi, hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah daerah sampai pemerintah pusat," tegasnya.

"Karenanya, tentu kita juga berharap agar pemerintah memperhatikan nasib guru dan siswa ketika menjalankannya aktivitas sekolah secara online," ungkap Pahmi.

Ditegaskan oleh Pahmi, dia meminta agar aktivitas sekolah melalui media daring juga harusnya disesuaikan dengan wilayah atau zona Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved