Polemik Berkarya dan Beringin Karya, Jumadi Sarankan Tempuh Jalur Ini
Saya pikir secara politik organisasi, ini awal yang tidak baik, semestinya elit Partai Berkarya menyadari itu. Yang terpenting sebagai partai baru itu
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu diantara Pengamat Politik Untan, Dr. Jumadi, M.Si menilai mestinya polemik yang terjadi antara Partai Berkarya ataupun Beringin Karya (Berkarya) dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat.
Berikut penuturannya.
Tentu kita prihatin sebagai partai baru yang ikut pertama kali pemilu dan tidak lolos PT dihadapkan dengan konflik diinternal.
Saya pikir secara politik organisasi, ini awal yang tidak baik, semestinya elit Partai Berkarya menyadari itu. Yang terpenting sebagai partai baru itu adalah konsolidasi, bisa menimalisir konflik.
• Partai Beringin Karya Kubu Muchdi Pr di Kalbar Buka Suara
Karena memang tidak sama kapasitas partai besar yang sudah lama dan partai kecil mengelola konflik, sikap militansi kadernya agar rapuh sehingga konflik terjadi sulit mengelolanya.
Mudah-mudahan kita berharap ini bisa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat.
Apalagi misalnya ini menghadapi pilkada tentu Partai Berkarya diberbagai daerah juga ada, tentu dalam situasi internal seperti ini akan menganggu konsolidasi termasuk dalam kaitan pencalonan untuk maju dalam pilkada
Imbas dari konflik inikan akan muncul, klaim-klaim pembenaran siapa yang sah berhak, akhirnya muncullah istilah saling memecat, itu konsekuensi dan menjadi tidak baik.
Setiap partai mengalami dinamika, tapi dinamika perbedaan didalam organisasi mampu di manajemen, mudah-mudahan Partai Berkarya mampu keluar dari kejadian internal ini. (*)