KPAID Kubu Raya Ungkap Jumlah Kasus Kekerasan Anak, Diah: Paling Menonjol Kekerasan Seksual
Bahkan disampaikan oleh Ketua KPAID Kabupaten Kubu Raya Diah Savitri bahwa, jumlah tersebut telah melebihi jumlah kasus kekerasan terhadap anak sepanj
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Sepanjang Januari hingga Agustus 2020, Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Kubu Raya mencatat, sebanyak 39 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi khususnya diwilayah Kabupaten Kubu Raya.
Bahkan disampaikan oleh Ketua KPAID Kabupaten Kubu Raya Diah Savitri bahwa, jumlah tersebut telah melebihi jumlah kasus kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2019.
"Sepanjang bulan januari hingga agustus KPAID Kubu Raya mencatat sebanyak 39 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di kabupaten Kubu Raya,"
"Jumlah tersebut lebih parah dari tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 31 kasus sepanjang tahun 2019," ungkap Diah Savitri kepada Tribun, pada Jumat (25/9/2020).
• Polres Mempawah Gelar Rekonstruksi Perkara Kekerasan Terhadap Anak
Kemudian ia menyebutkan, dari 39 kasus yang terjadi itu, yang paling menonjol adalah kasus kekerasan seksual terhadap anak.
"Persentase dari jumlah itu, hampir 80 persennya kasus kekerasan seksual kepada anak," sampainya.
Lebih jauh dirinya sangat menyayangkan, dari banyak kasus yang terjadi, rata-rata dilakukan dari orang-orang terdekat anak itu sendiri. Seperti orang tua, kerabat, bahkan tetangga.
"Penyebabnya ya seperti ekonomi, lingkungan, dan lainnya. Terkadang diimingi uang, atau karena terpengaruh dari film-film porno," jelas Dyah.
Dyah pun mengatakan, ini merupakan peringatan bagi semua pihak, baik itu pemerintah selaku pembuat kebijakan, maupun masyarakat sekitar, agar jumlah kasus ini tidak terus bertambah setiap tahunnya.
"Kita selaku KPAID yang menerima laporan, selalu bekerjamsama dengan pihak terkait, baik itu dinas pemberdayaan, kepolisian maupun aparat desa,"
"Ini merupakan perhatian kita bersama, baik itu pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan terkait hal ini, maupun orang tua agar ini tidak terus terulang,"
"Dan apabila ada indikasi kejadian tersebut harap langsung dilaporkan," pungkasnya. (*)