Kasus Rabies di Kalbar Tahun 2020 Menurun Drastis, 2 Orang Meninggal Dunia
Kita telah melakukan vaksin hewan sebanyak 42.505 ekor anjing dan kucing dan lainnya.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan kasus gigitan Hewan Pembawa Rabies (HPR) tahun 2019 mencapai 4.397 kasus.
Sedangkan di Januari sampai 21 September 2020 jumlah gigitan turun drastis menjadi 1.398 kasus.
Ia mengatakan dalam rangka peringatan World Rabies Day 28 September 2020 diagendakan beberapa acara seperti giat Komuniasi, Informasi dan Edukasi Rabies (KEI) untuk 500 anak-anak SD Se -Kalbar melalui Webinsr atau Zoom anak dengan menghadirkan tokoh FAO Indonesia, Dirjen PKH, Gubernur Kalbar dan Dir Kesmavet.
Ia menagatalan bahwa Pop hewan pembawa rabies (hpr) terutama anjing dan kucing se- Kalbar sekitar 202.231 ekor.
• Cegah Rabies, Disbunak Sanggau Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan dan Ternak
“Kasus gigitan hpr (GHPR) tertinggi sebanyak 4.398 kasus di tahun 2019, dan berkat upaya yang intensif via program vaksinasi massal rabies di 14 kab/kota jumlah GHPR yang dilaporkan hingga 21 September 2020 turun drastis menjadi 1.398 kasus,” jelas Munsif, Kamis (24/9/2020).
Ia mengatakan kasus gigitan HPR bisa berakibat fatal dan berujung kematian korban (lysa) tertinggi mencapai 25 orang di tahun 2018, 14 jiwa yang meninggal di tahun 2019, dan 2 jiwa di tahun 2020.
“Berkat upaya pengendalian via gerakan vaksinasi massal ( varmas) yang dibarengi dengan KIE yang intens di semua daerah, resiko kematian pada korban berangsur turun menjadi 14 jiwa di tahun 2019 dan sejak Januari hingga 21 September ini turun tajam menjadi 2 jiwa,” tegas Munsif.
Ia mengatakan pola yang sama juga ditunjukkan dari hasil pemeriksaan laboratorium (metode FAT) terhadap otak HPR yang dikirimkan ke Laboratorium penguji di UPT Laboratorium Keswan DPPKH Kalbar.
Dijelaskannya bahwa kasus gigitan hewan Pembawa Rabies di Kalbar sampi 21 September 2020 mencapai 1.398 kasus dengan total hewan yang menggigit 1.321 ekor .
“Kita telah melakukan vaksin hewan sebanyak 42.505 ekor anjing dan kucing dan lainnya. Kalau untuk anjing berjumlah 34.620, 7656 ekor kucing , dan 229 ekor hewan lainnya,” ujarnya.
Adapun stok vaksin rabies hewan di Provinsi Kalbar 37.500 dosis dan 5000 dosis di Kabupaten Kota . Jadi total ada 68.638 Dosis vaksin di Kabupaten kota di Kalbar.
Sedangkan wilayah yang tertular di tahun 2020 sebanyak 13 kabupaten kota dan 76 kecamatan , 158 desa dan kelurahan di Kalbar.
Dijelaskannya, menyampaikan ada beberapa daerah yang terancam yakni 1 kota, 98 kecamatan, dan 1.972 desa atau kelurahan di Kalbar.
“Kita sudah pernah melakukan uji coba Laboratorium sebanyak 10 sampel dengan hasil 7 sampel positif dan 3 sampel negatif,” jelasnya.
Berikut data kondisi Rabies tahun 2020 di Kalbar yakni di Kabupaten Ketapang 107 kasus gigitan HPR dan 1 kasus meninggal (lyssa) , Melawi 23 kasus, Sintang 78 kasus, Kapus Hulu 30 kasus , Bengkayang 240 kasus, Sanggau 340 kasus , Sekadau 33 kasus , Landak 420 kasus, Mempawah 69 kasus , Singkawang 9 kasus, Pontianak 28 kasus Kubu Raya 4, Sambas 17 kasus dan 1 kasus meninggal (lyssa).