BNPB Sebut Ribuan Warga Terdampak Banjir di Melawi, Satu Meninggal

Bencana banjir tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, sebanyak 1.469 KK/5.369 jiwa terdampak dan sedikitnya 70 KK/300 jiwa terpaksa men

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Melawi, seperti yang terlihat di Desa Tembawang Panjang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MELAWI - Banjir kembali terjadi dan kali ini merendam 1.469 rumah di Kecamatan Sokan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Minggu (13/9/2020).

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi telah melaporkan bahwa banjir juga terjadi pada Minggu (6/9/2020) dan Jumat (11/9/2020).

Bencana banjir tersebut mengakibatkan seorang warga meninggal dunia, sebanyak 1.469 KK/5.369 jiwa terdampak dan sedikitnya 70 KK/300 jiwa terpaksa mengungsi.

BPBD Melawi dan Relawan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Desa Tanjung Lay

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Melawi telah berkoordinasi dengan SAR untuk evakuasi warga karena banyak anak-anak yang terjebak di rumah. Tinggi muka air dilaporkan bervariasi dari 60 sampai 250 sentimeter.

"Pihak Pemerintah Kecamatan Melawi dan perangkat desa telah memberikan bantuan dan terus mengupayakan bantuan berupa logistik maupun peralatan," kata Raditya Jati, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui rilis.

Kondisi terkini yang diperbarui hingga pukul 17.23 WIB, cuaca di sebagian besar wilayah Kabupaten Melawi mendung dan banjir dilaporkan meluas hingga seluruh kecamatan.

Terdampak Banjir, 300 Warga Desa Tanjung Lay Melawi Dievakuasi ke Masjid

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan Barat hingga Selasa (15/9/2020) mendatang.

"Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana," imbaunya.

Kepala BPBD Kabupaten Melawi, Gusti Syafarudin belum merespon upaya konfirmasi tribun pontianak mengenai satu warga meninggal dunia akibat banjir seperti yang disebut BNPB.

Namun beberapa waktu lalu, seorang pelajar berinisial RDY tewas meregang nyawa setelah menabrak tiang listrik yang tumbang dan melintang di badan jalan di Desa Mekar Pelita, Kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi, Minggu (6/9/2020).

Tiang listrik yang tumbang hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas tersebut akibat tanah longsor. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved