Mengenal Kalila Aylakiva, Satu Diantara Ikon Uang Pecahan Rp 75.000 Edisi Khusus
Gadis cilik berusia 10 tahun ini senang dan bangga bisa menjadi bagian dari sejarah dan tercantum dalam uang yang merupakan edisi terbatas.
Penulis: David Nurfianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kalila Aylakiva merupakan satu diantara anak terpilih sebagai ikon di uang pecahan Rp 75.000 rupiah yang luncurkan oleh Bank Indonesia (BI) bertepatan dengan perayaan HUT RI Ke 75 tahun pada 17 Agustus 2020 lalu.
Gadis cilik berusia 10 tahun ini senang dan bangga bisa menjadi bagian dari sejarah dan tercantum dalam uang yang merupakan edisi terbatas.
"Pastinya senang, bangga juga. Teman sekolah juga banyak yang ngucapin selamat karena terpilih," ungkapnya.
Putri pertama dari Fitrah Prihartanto dan Lenny Maulina Sofian yang merupakan siswa di Sekolah Alam Kanopi ini awalnya tidak ingin menjadi model foto dalam seleksi yang dilakukan, tetapi setelah diskusi bersama orang tuanya akhirnya ia setuju.
• Kalila, Anak Pontianak yang Tampil di Desain Uang Baru Rp 75.000
"Awalnya Kalila tidak mau menjadi model karena dia tipe anak yang tidak terlalu suka tampil, tetapi setelah diajak diskusi oleh saya dan suami akhirnya dia setuju karena berfikir nantinya bisa riset tentang fotografi," jelas Lenny, Ibu dari Kalila.
Menggunakan baju adat suku dayak Kantu' Kalila akhirnya mau menjadi model bersama 2 siswa lainnya yang keseluruhannya foto menjadi koleksi dari Perum Peruri selaku penyelenggara.
Lenny juga menyatakan bahwa tidak terlalu menyadari bahwa anak sulungnya terpilih sebagai satu diantara anak Indonesia yang dicetak dalam uang kertas pecahan Rp 75.000 mengingat seleksi yang dilakukan sudah berlangsung pada 2019 lalu.
"Kami sebagai orang tua juga tidak tahu jika Kalila terpilih karena seleksi yang dilakukan sudah sejak 2019 lalu, cukup lama juha tidak dikabarkan akan diterbitkan kapan. Sehingga ketika akhirnya saya dan suami tahu kami cukup kaget tapi bangga," lanjutnya.
Lenny menyatakan anaknya merupakan siswa yang cenderung aktif dibidang belakang layar dan memiliki hobi bermain bulu tangkis dan membaca buku khususnya novel Harry Potter ini tidak terlalu bertanya tentang hasil kompetisi yang dilakukan Perum Peruri.
"Kalila juga tidak pernah bertanya kepada kami apakah fotonya terpilih atau tidak, karena ia sendiri bukan tipe yang terlalu suka tampil. Jadi saat awalnya tau terpilih, ia biasa aja. Tapi waktu keluarga mulai heboh baru dia merasa bangga," jelas Lenny.
Lenny juga menjelaskan bahwa pihak Perum Peruri memberikan peraturan agar oramg tua yang tidak menyebar luaskan foto pada saat seleksi.
"Saya sendiri juga tidak memiliki foto saat seleksi hanya foto pribadi saja dan pihak Perum Peruri juga mengingatkan orangtua tidak menyebar luaskan foto tersebut demi menjaga kerahasiaan informasi," tuturnya.
Lenny menyatakan bahwa terpilihnya Kalila bisa menjadi memori dan kenangan dimasa depan bahwa ia pernah menjadi bagian dari sejarah.
"Terpilihnya Kalila menjadi sebuah kenangan yang pasti tidak akan dilupakan karena menjadi bagian dari sejarah Indonesia," pungkasnya. (*)