PENTING, Yuk Cek Fakta dan Mitos Seputar Usus Buntu
Radang Usus buntu atau biasa yang kita sebut istilah medisnya adalah apendisiti
Penulis: Jovanka Mayank Candri | Editor: Jovanka Mayank Candri
Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, feses yang keras tadi dapat menyebabkan radang usus buntu.
Feses yang keras ini pergerakan yang lambat ataupun terhambat sehingga dapat semakin menumpuk, menyumbat, dan pada akhirnya menyebabkan radang usus buntu.
Meskipun penyebab sebenarnya dari radang usus buntu belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah serat merupakan faktor risiko terhadap terjadinya radang usus buntu loh sobat!
Konsumsi serat selain membantu mengurangi risiko terkena radang usus buntu, juga membantu bagi sobat yang mengalami konstipasi yang sekaligus mencegah ambeien.
3. Riwayat radang usus buntu dalam keluarga
Ternyata beberapa literatur menunjukkan bahwa ternyata radang usus buntu banyak ditemukan pada anak-anak yang memiliki riwayat keluarga yang juga terkena radang usus buntu loh sobat!
Meskipun mekanismenya belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa teori seperti faktor genetik, pola diet yang sama dalam keluarga, maupun infeksi bakteri spesifik tertentu.
Dalam sebuah penelitian skala besar di Jepang, ditemukan juga bahwa ada kemungkinan 20% pada anak dengan 1 orang tua riwayat positif, dan 40% pada anak dengan kedua orang tua riwayat positif untuk mengalami radang usus buntu selama masa kanak-kanak.
Kemudian, tahu dari mana dong seseorang terkena radang usus buntu? Gejalanya apa saja ya?
Oke, sekarang kita ajak sobat untuk mengenali gejala dari radang usus buntu ini! Gejala awalnya tentu saja adalah nyeri perut.
Nyeri perut yang awalnya timbul dari daerah sekitar pusar yang nanti kemudian lama-lama akan berpindah ke kanan bawah umumnya dalam jangka waktu 12-24 jam.
Nyeri ini akan menetap lama dan tidak akan hilang dalam jangka waktu yang panjang. Kemudian nyeri ini mungkin disertai dengan keluhan-keluhan lain, kesulitan makan, muntah-muntah, demam, konstipasi, maupun diare.
Memastikan radang usus buntu seperti apa ya?
Mendiagnosis radang usus buntu atau apendisitis dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar keluhan yang dialami oleh pasien tersebut, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan abdomen/daerah perut untuk menentukan titik nyeri yang spesifik pada keluhan yang dialami.
Untuk memastikannya dapat dilakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan radiologi (ultrasonography maupun CT scan) dan laboratorium untuk melihat adanya tanda peradangan pada usus buntu!