Titik Panas Mulai Tersebar, Mangala Agni Intensif Patroli Lokasi

Adapun beberapa wilayah yang dalam 10 hari terakhir memiliki hotspot khususnya wilayah yang merupakan lahan mineral dengan titik api terjadi akibat pe

Penulis: David Nurfianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH
Kepala DAOPS Manggala Agni Pontianak, Sahat Irawan Manik saat memperlihatkan cuka kayu hasil olahan Anggota DAOPS Manggala Agni Pontianak, di markas Manggala Agni, Kamis (21/3). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mangala Agni Kalimantan Barat telah bersiap untuk mencegah kebakaran Hutan dan lahan yang menjadi fenomena tahun di Kalbar saat musim kemarau.

Satu diantaranya adalah dengan mengintensifkan patroli terpadu bersama instansi berbagai instansi dibeberapa lokasi yang menjadi wilayah langganan terjadi kebakaran serta titik panas (hotspot) yang terpantau oleh satelit.

"Saat ini petugas Mangala Agni sudah mulai melakukan patroli secara intensif di wilayah rawan terbakar serta terdapat titik panas atau hotspot berdasarkan pantauan satelit," jelas Sahat Irawan Manik, Koordinator Manggala Agni Provinsi Kalimantan Barat saat diwawancarai oleh Tribun.

Adapun beberapa wilayah yang dalam 10 hari terakhir memiliki hotspot khususnya wilayah yang merupakan lahan mineral dengan titik api terjadi akibat pembukaan lahan oleh peladang dengan 3 Kabupaten memiliki titik panas tertinggi yaitu Bengkayang, Landak, dan Sanggau.

"10 hari ini wilayah yang merupakan lahan mineral seperti Bengkayang, Landak, Sanggau, sebagian kecil Sekadau, Melawi dan Putusibau. Di beberapa wilayah seperti Bengkayang dan Landak terjadi titik api tetapi tidak besar karena merupakan lahan pertanian masyarakat tetapi cukup banyak karena pembakaran dilakukan secara bersamaan," ujarnya.

Kapolda Kalbar Kunjungi Kerja ke Mapolres Sanggau, Berikan Atensi Covid-19 dan Karhutla

Selain itu dalam 2 hari terakhir wilayah lahan gambut mulai memunculkan titik panas seperti di Ketapang serta mengarah ke Selatan

"Sedangkan 2 hari terakhir ini beberapa wilayah lahan gambut mulai terlihat memunculkan titik panas seperti di wilayah Ketapang dan sekitarnya dengan cuaca panas cenderung mengarah ke selatan," lanjutnya.

Adapun titik api yang sudah mulai dilakukan pemadaman oleh Mangala Agni berada di Kabupaten Sambas, Ketapang dan satu spot di Sintang.

"Untuk titik api yang sudah kami padamkan ada di beberapa wilayah seperti Sambas, Ketapang, san ada satu titik di daerah Sintang. Sisanya seperti yang tadi saya katakan merupakan lahan pertanian masyarakat serta pantauan satelit tentang titik panas tentu berbeda karena bisa saja hanya pantulan panas bukan titik api," jelasnya.

Meski demikian Sahat menyarankan pemerintah daerah berkoordinasi dengan petani terkait penjadwalan dan informasi jelas terkait pembukaan lahan di lahan mineral dengan metode bakar agar tidak terjadi pesebaran titik api yang bisa mengakibatkan kabut.

"Kami berharap pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan petani terutama pembagian waktu untuk pembakaran lahan, karena meski titik api kecil tetapi banyak juga cukup beresiko. Karena sudah ada aturan dari Gubernur juga terkait pembakaran lahan, sehingga diharapkan kerjasama setiap pihak demi kepentingan kita bersama juga," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved