Maryata Tak Menyangka Baju Adat Dayak Kantuk Kapuas Hulu Kalbar Masuk Pada Uang Pecahan 75.000
Bahkan ia merasa terkejut saat mendengar ada informasi bahwa ada gambar foto anak dan baju adat Dayak Kantuk yang disewakan dari Warsada Galeri ada di
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO,ID, PONTIANAK - Pada Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, Bank Indonesia telah resmi meluncurkan uang pecahan Rp.75.000 yang terlihat pada desain foto uang itu terdapat sembilan orang berpakaian adat budaya nusantara di Indonesia.
Salah satu satu diantaranya yang menjadi kebanggaan adalah terdapat baju adat Dayak Kantuk Kapuas Hulu, Putussibau Kalimantan Barat yang dipakai oleh salah satu remaja asal Pontianak Kalbar yang lolos seleksi hingga terpampang di lembaran pecahan uang Rp 75.000 itu.
Hal itu dikatakan Owner Warsada (Warisan Budaya Nusantara) Galeri Pontianak Maryata.
Dikatakan Maryata bahwa dirinya pada mulanya tidak mengetahui bahwa pakaian yang dikenakan anak itu akan masuk pada desain di pecahan uang Rp 75.000.
Bahkan ia merasa terkejut saat mendengar ada informasi bahwa ada gambar foto anak dan baju adat Dayak Kantuk yang disewakan dari Warsada Galeri ada di desain pecahan uang Rp 75.000.
"Kami juga enggak tau, kenapa ngambil baju adat itu dan kami enggak tau juga kalau itu untuk desain baju akan dimasukan ke desain uang 75 ribu di HUT KE-75 RI tahun 2020 ini," kata Maryata.
• FAKTA Seputar Uang Baru Pecahan Rp 75.000, Dijual Harga Fantastis hingga Ramai Diburu
Kemudian, Maryata menjelaskan bahwa baju tradisi adat dayak kantuk itu. Menurutnya merupakan pakaian yang alami dari adat dayak Kantuk Kabupaten Kapuas Hulu hingga diberikan nama baju adat itu kain binu yang memang pakaian zaman dahulu asli buatan tangan manusia tanpa olahan pabrik atau mesin.
"Pakaian busana wanita adat Dayak Kantuk ini terdiri dari lilitan kain tenun yang diproduksi secara tradisional yaitu dengan kerajinan tangan," kata Maryata.
Kemudian, lanjut Maryata, dibagian kepala pada pakaian itu terdapat sanggul, perja' sanggul (bungan segura'), tengkulai, burung ruak, bulu burung, tenyalang pendek dan bunyi.
Hal itu dikatakannya untuk mempercantik tampilan bagi suku Dayak Kantuk.
• Kalila, Anak Pontianak yang Tampil di Desain Uang Baru Rp 75.000
"Pada suku dayak kantuk ini terdapat bagian pada badan dan tangan seperti tanga', selempang, gental, dan gelang. Yang juga untuk mempercantik tampilan ketika menghadiri acara-acara besar," ujarnya.
Maryata jelaskan bahwa baju adat Dayak Kantuk itu memang sudah asli dari nenek moyangnya.
Selain itu juga, dikatakannya bahwa bahan kain yang digunakan merupakan kain asli buatan kerajinan tangan yaitu melalui kain tenun yang terbuat dari serat atau benang nanas.
• Antusias Warga Kalbar Berburu Uang Baru Rp 75.000
Pembuatan itu dikatakannya cukup membutuhkan waktu cukup lama yaitu hingga 3 bulan hanya baru dapat satu baju saja.
"Kita lihat pakaian zaman dahulu enggak rijahit pakai mesin, tapi alamni pakai tangan dari benang serat nenas diolah, kemudian dari kapas diolah menjadi benang dan dipintal," ungkap Maryata yang juga pensiunan PNS.
Ia akui bahwa tidak ada kesulitan dalam hal itu bahkan Maryata merasa mudah.
"Sesuai dengan desain nenek moyang, enggak ada kesulitan. Petunjuk dari Tuhan, dulu enggak pandai jahitnya dan enggak ada kursus, tapi bisa menjahit seperti itu sampai sekarang," lanjutnya. (*)