AMALAN Keliru yang Dilakukan Umat Islam dalam Menyambut 1 Muharram 1442 Hijriyah
Bulan Muharram menjadi salah satu bulan penting dan suci bagi umat Islam selain bulan Ramadhan dan Dzulhijjah.
2. Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatakan bahwa ada dua perowi yang pendusta yang meriwayatkan hadits ini.
3. Ibnul Jauzi dalam Mawdhu’at (2/566) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadits ini adalah seorang pendusta dan pemalsu hadits.

3. Memeriahkan Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah
Merayakan tahun baru hijriyah dengan pesta kembang api, mengkhususkan dzikir jama’i, mengkhususkan shalat tasbih, mengkhususkan pengajian tertentu dalam rangka memperingati tahun baru hijriyah, menyalakan lilin, atau membuat pesta makan, jelas adalah sesuatu yang tidak ada tuntunannya.
Karena penyambutan tahun hijriyah semacam ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, para sahabat lainnya, para tabi’in dan para ulama sesudahnya.
Yang memeriahkan tahun baru hijriyah sebenarnya hanya ingin menandingi tahun baru masehi yang dirayakan oleh Nashrani.
Padahal perbuatan semacam ini jelas-jelas telah menyerupai mereka (orang kafir).
Secara gamblang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka”
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan berpuasa.
Salah satu amalan sunnah yang dapat dilakukan adalah Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura.
Puasa Tasu'a dapat dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram, sementara Puasa Asyura dianjurkan untuk dilaksanakan pada 10 Muharram.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Inilah 3 Amalan Keliru yang Dilakukan Umat Islam dalam Menyambut 1 Muharram 1442 Hijriyah