Satu Juta Lembar Uang Baru Rp 75.000 Tersedia Untuk Warga Kalbar

Menurutnya uang ini diterbitkan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan RI ke-75 dan pencapaian dari pembangunan yang sudah 75 tahun berjalan ini.

Editor: Nina Soraya
TRIBUN/FILE
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalbar Agus Chusaini saat menyampaikan sambutan di acara silaturahmi bersama media terkait sosialisasi UPK 75 Tahun RI, di Kantor Bank Indonesia Kalbar, Rabu (19/8/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menyambut HUT ke-75 Kemerdekaan RI, Bank Indonesia bersama pemerintah memberikan hadiah istimewa bagi masyarakat Indonesia dengan meluncurkan uang edisi khusus yang disebut Uang Peringatan Kemerdekaan 75 RI atau UPK 75 RI.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Agus Chusaini menjelaskan uang pecahan Rp 75.000 itu hanya dicetak sebanyak 75 juta lembar. Nah di Kalbar jatahnya ada satu juta lembar, jadi silakan bagi warga Kalbar yang ingin memiliki ini,” ucapnya saat bersilaturahmi dengan media di Kalbar, Rabu (19/8/2020).

Pertama Kalinya di Kalimantan, Bank Indonesia Inisiasi Program Farming Go Digital di Kubu Raya

Antusias Warga Kalbar Berburu Uang Baru Rp 75.000

Kalila, Anak Pontianak yang Tampil di Desain Uang Baru Rp 75.000

Uang baru ini sebagai uang peringatan kemerdekaan yang diterbitkan bank sentral setiap 25 tahun sekali. Menurut Agus, biasanya pecahan yang diterbitkan berbentuk uang logam emas.

“Tahun ini beda, kan biasanya pakai koin. Karena kalau koin itu kita buat dari emas. Jumlah sangat terbatas, biasanya untuk kolektor saja, jadi bagi masyarakat mendapatkannya juga sangat berat. Karena harganya sangat mahal, dibandingkan kandungan emasnya bisa lebih tinggi dari nilai koinnya,” ucapnya.

Dia menuturkan terkait penerbitan UPK 75 RI ini telah direncanakan sejak 2018 lalu. Yang proses dimulai dari pendesainan, meminta izin untuk pemuatan gambar serta melakukan komunikasi dengan Kemenkeu, Kemenkum HAM, hingga ke pemda.

“Alhamdulillah akhirnya bisa dikeluarkan. Semoga ini memberikan rasa senang pada masyarakat untuk memilikinya,” sampainya.

Dia menuturkan warga Kalbar patut berbangga karena satu di antara pakaian adat dari Kalbar. Di kesempatan tersebut, ia mengaku masih ada yang menuding hal yang tidak benar terkait desain di atas uang kertas tersebut.

KATALOG PROMO JSM INDOMARET 19–23 Agustus 2020 Diskon Beras Minyak Goreng Hemat Banget Hanya 5 Hari!

NONTON Gratis Munchen Vs Lyon Semifinal Liga Champions Live SCTV, PSG Vs Bayern Munich di Final ?

“Ada katanya dari China. Padahal itu baju adat Suku Tidung dari Kaltara. Memang di medsos selalu saja ada yang julid. Tapi kita coba meng-counter isu tidak benar itu,” katanya.

Lalu terkait pertanyaan kenapa dalam uang angka 75 yang dibesar sementara angka nolnya penulisan dikecilkan. Apakah ini akan mengarah ke redenominasi.

Agus menyebutkan hal ini tidak kaitannya. Pasalnya untuk menuju redenominasi, Indonesia mesti mempersiapkan banyak hal di antaranya pertumbuhan ekonomi dan inflasinya mesti bagus.

“Dalam uang tersebut angka 75 ingin kita tonjolkan karena untuk mengingatkan bahwa Indonesia merdeka sudah 75 tahun,” jelasnya.

Menurutnya uang ini diterbitkan sebagai wujud syukur atas kemerdekaan RI ke-75 dan pencapaian dari pembangunan yang sudah 75 tahun berjalan ini.

“Simbol kebangkitan dan rasa optimis dalam pembangunan dituangkan agar menjadi Indonesia maju. Uang ini mereflesikan semangat kita membangun Indonesia agar jadi Indonesia maju,” ujarnya.

Ingat Karolin Margret Natasa, Ingat Kampung Budaya Ngabang

Tidak Ada Anjuran Nabi Muhammad SAW Baca Doa Awal Tahun Baru Islam & Doa Akhir Tahun Simak Kata UAS

Agus Chusaini, mengatakan ada sekitar 150 penukar dalam sehari. Menurutnya untuk penukaran harus dibatasi karena alasan protokol kesehatan Covid-19 mesti tetap dijaga.

Penukaran di Bank Indonesia mulai tanggal 18 Agustus 2020 sampai dengan 30 September 2020.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved