Tidak Ada Anjuran Nabi Muhammad SAW Baca Doa Awal Tahun Baru Islam & Doa Akhir Tahun Simak Kata UAS

Hari ini adalah hari terakhir bulan Dzulhijjah 1441 H, artinya dengan terbenamnya matahari waktu petang Rabu (19/8/2020) tibalah waktunya tahun baru.

Editor: Syahroni
Youtube Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pergantian tahun baru Islam 1441 Hijriyah ke 1442 Hijriah tentunya menjadi momentum untuk muhasabah diri atau mengevaluasi diri.

Pergantian tahun baru dalam Islam tidak sama dengan tahun masehi, sebab pergantian tahun baru Islam terjadi saat matahari terbenam diakhir bulan Dzulhijjah.

Hari ini adalah hari terakhir bulan Dzulhijjah 1441 H, artinya dengan terbenamnya matahari waktu petang Rabu (19/8/2020) tibalah waktunya tahun baru Islam 1442 H.

Biasanya, jelang pergantian tahun umat muslim akan membaca doa akhir tahun dan awal tahun.

Namun apakah benar Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan untuk mengamalkan doa akhir tahun dan awal tahun?

Dikutip Wartakotalive.com dari Youtube, menurut Ustaz Abdul Somad, tahun hijriah muncul pada masa Pemerintahan Umar Bin Khatab.

Jadi pada saat Nabi Muhammad SAW meninggal tak ada kalender, lalu naik Abu Bakar pun tak ada kalender.

Ustadz Abdul Somad menuturkan, selama 10 tahun Nabi Muhammad memimpin di Kota Madinah tak ada awal tahun dan akhir tahun.

Namun di zaman itu sudah ada Muharram, Safar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulka’dah, Dzulhijah.

"Tapi tak ada bulan 1, bulan 2, bulan 3 maka kita tidak pernah tahu tahun kapan Nabi lahir. Nabi lahir pada tahun gajah begitu juga ketika Abu Bakar memerintah tak ada," tutur Ustadz Abdul Somad.

Maka dari situlah ditetapkan 1 Muharram sebagai bulan pertama dan kita punya tahun 1430 Hijriah

Kemudian naiklah pemerintah Sayyidina Umar bin Khattab maka ada gubernur bernama Abu Musa Ashari yang menerima mandat dari Romawi yang menanyakan adakah bulan agustus.

Barulah saat Umar Bin Khatab ada kalender dan disusun bersama para sahabat nabi bernama Muaz.

"Jadi Nabi tidak mengajarkan ya. Namun apa boleh dibaca? ya boleh saja," jelas UAS.

Kita mengenal Sunnah Nabi ada 3 yaitu sunnah qauli, sunnah syahli dan sunnah taqi.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved