Pertama Kalinya di Kalimantan, Bank Indonesia Inisiasi Program Farming Go Digital di Kubu Raya
kegiatan ini bertujuan ujicoba penerapan teknologi pertanian. Kalimantan Barat menjadi lokasi perdana penerapan teknologi ini di pulau kalimantan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Menindaklanjuti arahan Presiden RI dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas TPIN) di Jakarta tahun 2019 guna menerapkan teknologi di bidang pertanian dengan tujuan peningkatan produksi.
Bank Indonesia berinisiatif menindaklanjuti arahan Presiden dengan melakukan program Farming go Digital, yaitu pemasangan alat sensor tanah dan cuaca untuk membantu petani mengetahui kondisi area persawahan secara real time.
• Kalila, Anak Pontianak yang Tampil di Desain Uang Baru Rp 75.000
• Antusias Warga Kalbar Berburu Uang Baru Rp 75.000
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Agus Chusaini, menjelaskan pemasangan alat sempat tertunda di awal tahun karena pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana pada kesempatan pagi ini dan sudah terpasang di 2 area persawahan Gapoktan Madiun Bersatu, Desa Parit Keladi, Kabupaten Kubu Raya,” jelasnya saat memberikan sambutan di Sosialisasi dan Pemasangan Alat Pilot Project Farming Go Digital Tahun 2020 di Gapoktan Madiun Bersatu di Desa Parit Keladi Kabupaten Kubu Raya, Rabu (19/8/2020).
Dia menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk ujicoba penerapan teknologi di bidang pertanian.
“Kalimantan Barat menjadi lokasi perdana penerapan teknologi ini di pulau Kalimantan,” ungkap Agus Chusaini.
Adapun manfaat yang didapat dari kelompok tani antara lain potensi peningkatan produksi hingga sekitar 25% dan potensi penghematan biaya Saprodi (efisiensi) hingga sekitar 25%.
• NONTON Gratis Munchen Vs Lyon Semifinal Liga Champions Live SCTV, PSG Vs Bayern Munich di Final ?
• Amalan Terbaik 1 Muharram 1442 Hijriah Malam 1 Suro 2020, Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
“Dan hal ini berdasarkan pengalaman dari pemasangan alat di daerah lain,” ujarnya.
Manfaat lainnya adalah informasi real time kepada petani tentang kondisi faktor produksi baik itu cuaca, kualitas kandungan tanah, pemupukan, dan lainnya.
“Dan ini melalui aplikasi Android di handphone Petani,” kata Agus Chusaini.
Menurutnya, uji coba teknologi tersebut (untuk komoditas padi) telah dilaksanakan antara lain di Karanganyar, Ponorogo, Gunung Kidul, Garut, Sukabumi, Kupang, Sumba Timur, Sumedang, Tegal, Purwokerto.
“Ke depan kami berharap program ini didukung oleh pemerintah daerah, PPL setempat, dan stakeholders terkait agar dapat berjalan secara berkesinambungan, dan dapat direplikasi ke daerah lain,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Ir Gandhi Satya Graha, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat karena telah melakukan program Farming go Digital di Kabupaten Kubu Raya.
“Apalagi ini merupakan program perdana di Pulau Kalimantan. Besar harapan beliau agar kegiatan ini dapat bermanfaat positif dan meningkatkan hasil pertanian di Gapoktan Madiun Bersatu,” ungkapnya.
Dia menuturkan Bupati juga berharap ke depan kerjasama dengan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa selaku vendor alat Farming go Digital dapat terus ditingkatkan dan direplikasi ke wilayah lain di Kalimantan Barat.
Bentuk Program Farming go Digital oleh KPw BI Kalimantan Barat di antaranya pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang Pertanian (khususnya Padi).