AAUI Ungkap Pertumbuhan Premi di Triwulan I Capai Rp 19,4 Triliun, Sempat Kontraksi Imbas Covid-19

Selama 18 tahun AAUI berdiri, tahun 2020 ini telah memiliki 34 perusahaan asuransi umum yang tersebar di beberapa daerah Kalimantan Barat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Pontianak, Jon Muklis. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Industri asuransi umum secara nyata ikut terdampak atas pandemi Covid-19. Daya beli masyarakat yang menurun memaksa permintaan produk asuransi umum juga ikut tergerus.

Namun, kabarnya pula Industri asuransi umum dinilai mesti lebih adaptif untuk bisa bertahan menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

Selama 18 tahun AAUI berdiri, tahun 2020 ini telah memiliki 34 perusahaan asuransi umum yang tersebar di beberapa daerah Kalimantan Barat.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Pontianak, Jon Muklis mengungkapkan pandemi global ini sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 ini, terutama asuransi mengalami kontraksi lebih kurang 5 persen.

Namun dibalik itu, berdasarkan data AAUI pusat, secara nasional pertumbuhan ekonomi secara tahunan atau year on year (yoy) asuransi di triwulan I tercatat premi sebesar Rp 19,4 triliun.

"Dibanding triwulan I tahun sebelumnya. Ada peningkatan pertumbuhan sekitar 0,4 persen secara keseluruhan," ujarnya saat berbincang bisnis dalam program Tribun Pontianak Official Podcast (TriponCast) di Studio Tribun Pontianak, Selasa (18/8/2020).

Lebih lanjut, Jon Muklis menuturkan setidaknya ada 8 lini usaha yang mencatatkan pertumbuhan positif di triwulan I ini. Namun, juga ada beberapa lini usaha yang mencatatkan pertumbuhan negatif.

"Seperti usaha property, asuransi kredit hingga asuransi surety yang mencatatkan pertumbuhan negatif," sebutnya.

AAUI Pontianak Ungkap Pertumbuhan Premi di Triwulan I Capai Rp 19,4 Triliun

Selanjutnya, Jon Muklis menuturkan terkait jumlah klaim di triwulan I terjadi peningkatan sebesar Rp 8,4 triliun, dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ada peningkatan klaim sebesar 4,7 persen. Namun, di triwulan II terjadi pertumbuhan negatif, dipengaruhi pola konsumsi masyarakat. Seperti rumah hingga pembelian mobil," terangnya.

Melihat sektor pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat, Jon Muklis mengaku optimis akan terjadi peningkatan pada triwulan ke III. Seiring, sudah berjalannya pergerakan roda perekonomian.

"Contoh kecilnya, usaha warung kopi sudah buka serta beberapa usaha lainnya. Tentunya ini akan mempengaruhi peningkatan konsumsi masyarakat serta mendorong pertumbuhan perekonomian," imbuhnya.

Selain itu, Jon Muklis menambahkan perekonomian akan tumbuh jika ditopang dengan pola konsumsi masyarakat yang meningkat. Ia pun mengaku optimis di triwulan berikutnya akan terjadi pertumbuhan positif, termasuk layanan jasa asuransi di Kalimantan Barat.

"Terpenting, kita harus tetap optimis dan semangat. Di era new normal ini, gairah dari konsumsi masyarakat sudah terlihat. Sehingga diharapkan di triwulan ke III nanti, pertumbuhan ekonomi kita akan positif," tambahnya.

Jon Muklis pun mengatakan selama pandemi Covid-19, pihaknya juga turut memberikan stimulus atau kebijakan relaksasi bagi kepada nasabah yang terdampak.

"Di AAUI sendiri, sudah ada kebijakan memberikan relaksasi bagi nasabah yang terdampak Covid-19," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved