118 Pelajar SMPN 1 Sintang Diswab Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka
Bagi orangtua peserta didik yang bersedia anaknya di swab, mengikuti tatap muka belajar di sekolah, dipersilahkan.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Sintang kembali melakukan tes swab kepada ratusan pelajar kelas 9 SMP Negeri 1 Sintang, Selasa (18/8/2020).
Pengambilan sampel dilakukan langsung di SMPN 1 Sintang oleh Tim Dinkes Sintang. Total ada 118 murid yang dites swab untuk kemudian diperiksa dengan Mobile Combat PCR Covid-19.
Tes usap dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya virua corona, sebelum uji coba pembelajaran tatap muka diberlakukan di SMPN 1 Sintang.
"Totalnya ada 118 murid yang di swab hari ini. Mudah-mudahan hasilnya negatif," ujar Humas Dinkes Sintang, Iwan Purwanto.
• Kadinkes Kalbar Sebut Akan Ada 2600 Sampel Swab yang Wajib Diperiksa di Lab Untan Pontianak
Sebelumnya, 51 guru SMPN 1 Sintang juga sudah dilakukan swab. Hasilnya semua negatif Covid-19. "Sabtu kemarin, ada 45 guru. Hari ini tambahan 6 orang lagi.
Tanpa Paksaan
Kepala SMP Negeri 1 Sintang, Mursidi mengatakan tidak ada paksaan bagi orangtua maupun siswa untuk bersedia di swab dan kembali belajar tatap muka.
Pihaknya hanya menjalankan instruksi dari Disdik dan Bupati Sintang, mengenai kesiapan belajar tatap muka di sekolah.
"Bagi orangtua peserta didik yang bersedia anaknya di swab, mengikuti tatap muka belajar di sekolah, dipersilahkan. Yang tidak bersedia misalkan khawatir anaknya terpapar covid-19 ketika belajar, ya tidak apa-apa. Tetap belajar dari rumah melalui daring dan luring. Semua kita hormati keputusan orangtua," kata Mursidi.
Bagi orangtua yang setuju, diminta pihak sekolah untuk menandatangi surat pernyataan kesediaan anaknya untuk diambil sampel swab oleh Dinkes Sintang, untuk memastikan ada tidaknya corona. Bagi yang keberatan, pihak sekolah juga tidak memaksa.
• Mobile PCR Sudah Swab 1.300 Orang, Purwanto: Kabupaten Sintang Tak Lagi Kirim Sampel ke Provinsi
"Kita tidak memaksa. Ini sukarela. Tergantung anaknya, mau belajar di sekolah atau di rumah. Orangtua yang setuju belajar tatap muka merasa, anaknya sudah bosan belajar dari rumah, ada pula yang justru main game, keluyuran," ungkap Mursidi.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: