Khazanah Islam
Niat Puasa Tasua dan Niat Puasa Asyura - Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad atau UAS
Menurut Ustadz Abdul Somad atau UAS, ada 2 doa buka puasa yang diketahui umat Islam. Satu di antara doa buka puasa itu bersumber dari hadits dhaif...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Doa buka puasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah seperti puasa Tasua dan Asyura tidak berbeda.
Menurut Ustadz Abdul Somad atau UAS, ada dua doa buka puasa yang diketahui banyak umat Islam.
Satu di antara doa buka puasa itu bersumber dari hadits dhaif.
Berikut doa buka puasa yang bersumber dari hadits dhaif:
اللهم لك صمت، وعلى رزقك أفطرت
“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu”.
“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka”.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, lafaz doa buka puasa ini memang berasal dari hadits dhoif.
"عن معاذ بن زُهْرة: أنه بلغه أن النب ي صَلَّى الََُّّ عَلَيْهِ وَسَ لَّمَ كان إذا أفْطر؛ قال: " اللهم لك صُمْت، وعلى رزقك أفطرت
Dari Mu’adz bin Zuhrah: telah sampai kepadanya bahwa ketika berbuka Rasulullah Saw mengucapkan: “Ya Allah untuk-Mu puasaku dan atas rezeki-Mu aku berbuka”.
Menurut Syekh al-Albani, sanad hadits itu dha’if mursal, status Mu’adz ini adalah seorang tabi’i majhul.
• 1 Muharram 1442 H Jatuh Tanggal Berapa? Kumpulan Ucapan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah
Namun Syekh Ibnu ‘Utsaimin Membolehkan Doa Yang Didha’ifkan Syekh al-Albani:
"Sesungguhnya waktu berbuka adalah waktu terkabulnya doa, karena waktu berbuka itu waktu akhir ibadah, karena biasanya manusia dalam keadaan sangat lemah ketika akan berbuka, setiap kali manusia dalam keadaan jiwa yang lemah, hati yang lembut, maka lebih dekat kepada penyerahan diri kepada Allah SWT,".
Doa buka puasa kedua, atau yang dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاءالله
“Dzahaba azh-Zhama’u wabtallati al-‘Uruqu wa"
“Dahaga telah pergi, urat-urat telah basah dan balasan telah ditetapkan insya Allah"
Ustadz Somad mengatakan, kedua doa berpuka puasa itu boleh dipakai.
Hal itu seperti disampaikan Syekh Ibnu Utsaimin ulama Saudi Arabia.
Doa buka puasa dibaca saat kita sudah mendengar azan Maghrib atau memang masuk waktu Maghrib.
Doa berbuka puasa, ada dua versi yang sering kita dengar.
Pertama seperti di bawah ini:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin"
Artinya :
"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa) dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih"
Selanjutnya ada juga yang menggunakan doa berikut:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
"Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ تَاسُوْعَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii yaumi taasuu’aa’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunah tasu’a sunah karena Allah Ta’ala
Selain itu, Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan puasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura).
Andaikan mampu, alangkah baiknya menambah puasa pada tanggal sembilan dan sesepuluh Muharram.
Ibnu 'Abbas menuturkan:
ما علمت رسول الله صلى الله عليه وسلم صام يوما يتحرى صيامه على الأيام إلا هذا اليوم، يعني يوم عاشوراء
"Saya tidak mengetahui Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk berpuasa kecuali pada hari ini, yakni hari Asyura." (Musnad al-Syafi’i).
Penuturan Ibnu 'Abbas ini menunjukan betapa penting dan besarnya hikmah puasa Asyura.
Beliau mengisahkan begitu sungguh-sungguhnya Nabi Muhammad SAW melakukan puasa sepuluh Muharram.
Pada hari tersebut, Nabi Muhammad SAW berharap kepada Allah SWT agar dosanya di tahun sebelumnya diampuni.
Nabi berkata:
صيام يوم عشوراء، إني أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله
"Puasa hari Asyura, saya berharap agar Allah SWT mengampuni dosa satu tahun sebelumnya" (HR: Ibnu Majah).
Puasa Asyura dapat dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau Selasa, 10 September 2019.
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunah asyura sunah karena Allah Ta’ala.