Citizen Reporter
Tapak Tilas Cara Hidup Santo Dominikus de Guzman
Ia mengatakan bahwa salah satu gelar Santo Dominikus adalah Joyful Friar yakni saudara yang selalu bergembira.
Citizen Reporter
Komsos Keuskupan Agung Pontianak, Samuel
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam wawancara khusus bersama Pastor Johanes Robini Marianto, O.P.
Superior Rumah Santo Dominikus Pontianak di biara Dominikan Jalan Palapa III C No. 2 RT.04 /22 BMD Pontianak Selatan, Sabtu (8/8/2020).
Ia mengatakan bahwa salah satu gelar Santo Dominikus adalah Joyful Friar yakni saudara yang selalu bergembira.
Ia menjelaskan bahwa teladan dari Santo Dominikus selalu digambarkan di dalam situasi apapun bergembira. Bahkan ketika ia di dalam sakratul maut; ia mengingatkan saudara-saudara Dominikan yang mengelilinginya dengan pesan.
“Jangan meratapi saya. Saya akan lebih berguna apabila saya sudah sampai di surga mendoakan kalian semua!”.
Sebuah pernyataan yang mengejutkan karena biasanya kita melihat kematian adalah akhir segala-galanya.
Bagi St Dominikus kematian adalah awal pelayanan mulia dan itu mendatangkan pengharapan bagi saudara-saudaranya yang saat awal Ordo merasa kehilangan Pendirinya.
Ia mewartakan harapan!
Pastor Robini mengatakan bahwa Setiap selesai Ibadat Sore (atau bagi kami setelah Misa) selalu ada himne untuk menghormati St. Dominikus.
"Salah satu himne itu adalah “Oh Pengharapan yang Mengaggumkan!” Kami percaya selalu akan janji Sto. Dominikus Bapa Pendiri yang berjanji dan kami sekarang menagih janji! Setiap abad, selama Ordo Dominika nada, kami selalu menagih janji St Dominikus bahwa ia lebih berguna sekarang mendoakan kami di surga," kata Pastor Robini, Sabtu (08/08/2020).
• Perayaan Misa Pesta Santo Dominikus de Guzman
Ia mengaku bahwa sejarah mencatat banyak sekali pengalaman rohani dan mukjizat akan pertolongannya untuk Ordo maupun yang memanggil namanya memohon pertolongan.
"Itu sebabnya saya mengajak teman-teman semua novena 9 hari untuk menghormati dan menagih janji itu bersama kami di saat pandemi. Rumah Santo Dominikus (RSD) Pontianak telah mengalami banyak pertolongan dan perlindungan beliau di dalam misi," ungkapnya.
Dalam kesempatan wawancara itu, Pastor Robini, OP menceritakan sedikit pesan-pesan moral seturut teladan dari cara hidup Santo Dominikus de Guzman.
Dalam pesan itu ia mengatakan di saat pandemi ini, dengan segala keterbatasan kemampuan insani melawan Covid-19, tidak ada lain kecuali manusia diingatkan kembali akan karunia pengharapan.
Karunia atau tepatnya keutamaan ini diberikan kepada kita di saat pembaptisan; bersama dengan iman dan cinta kasih.
Pastor Robini juga mengatakan dengan tegas bahwa, Manusia sekarang kurang berharap karena kurang beriman! Kita terlalu mengandalkan kemampuan diri sendiri.
"Akibatnya bila ada kesulitan yang dianggap melebihi kemampuan kita; kita gelisah dan putus asa. Pengharapan kristiani itu berakar pada iman akan Tuhan: Ia tidak bisa melakukan sesuatu yang di luar kemampuan kita dan sangat tepat Tuhan menjadi pengharapan kita," tuturnya.
Ia menegaskan Kalau manusia mengukur segala hal dengan kemampuannya; maka mereka akan putus asa.
Namun apabila mereka melihat hidup dan segalanya di dalam Tuhan; maka tidak ada yang mustahil bagi Allah (bdk. Luk 1: 37).
"Hidup di dalam iman selalu membuat kita tidak putus asa di dalam hal apapun dan tidak membuat kita paranoid dan ketakutan tanpa ujung pangkal. Kita mendengar di sekitar banyak yang terkena Covid-19. Memang kita ketakutan. Siapa yang tidak?! Namun ketakutan ini bukan alasan bagi kita lupa akan Tuhan dan perlindungan yang Ia janjikan," katanya.
Ia memang tidak menjanjikan semuanya tidak ada masalah. Mzm 23: 4 mengatakan hidup selalu ada gelap/terang.
Namun di kegelapan pun Ia menyertai kita dengan “gada dan tongkatMu’ yang merupakan hiburan bagi kita. Ancaman real Covid-19 bukan merupakan situasi yang harus membuat kita tidak bersukacita di dalam Tuhan dan merasa terkepung sehingga kita tidak berpengharapan.
"Pun kalau kita terkena virus ini! Virus ini memang mematikan, namun pengharapan akan Tuhan membuka perspektif baru bahwa Ia mampu dan memang de fakto bisa menyembuhkan kita melebihi yang kita pikirkan!," katanya.
• Miris, Ketua PGRI Kalbar Ungkap 24 Ribu Guru Non PNS Jauh dari Kata Sejahtera
Pastor Robini mengatakan selama 9 hari novena memohon wabah ini berhenti, vaksin ditemukan dan kesembuhan mereka yang terkena wabah.
Kadangkala kalau melihat angka infeksi Corona di sekitar atau wilayah yang terdampak membuat banyak orang ragu akan mukjizat ilahi.
Selaras dengan hal itu, ia juga menegaskan bahwa saat ini justru umat harus saling menguatkan Allah lagi bekerja! Seperti apa? Kita tidak tahu!
Yang jelas Ia 'Allah' dan bukan manusia sehingga tidak terselami rencana-Nya.
Ia selalu mencintai kita dan penuh kasih melihat kita anak-anak-Nya yang terluka. Percayakah kita?
Apakah hidup hanya soal angka dan data? Hidup melebihi angka dan data! Malah di saat ini Allah bekerja dengan misteriusnya untuk kita semua.
Bagaimana kalau saya terkenainfeksi? Apakah tanda doa novena ini tidak dijawab? Hanya Allah yang tahu rencana ilahi-Nya.
Jangan-jangan Dia lagi menunjukkan kuasa bahwa dengan penyakit itu justru Ia dimuliakan, seperti kata Tuhan Yesus ketika Lazarus sakit keras (bdk. Yoh 11: 4).
Di kejadian Lazarus dengan jelas Tuhan Yesus menunjukkan kuasa kebangkitan dan penciptaan baru.
Allah ingin menciptakan baru via virus ini dan bagi yang terkena.
"Yang jelas kita tidak boleh memberikan “penghakiman” bahwa terkena virus sama saja dengan mati. Di sinilah iman yang kuat dan menghasilkan pengharapan merupakan ujian dan pangkal cara kita memandang segalanya," katanya.
• Permohonan Maaf Gubernur Sutarmidji Tunda Sekolah Tatap Muka Kalbar
Pada hari raya St Dominikus tahun ini 8 Agustus 2020 komunitas Dominikan di Pontianak mengundang semua umat untuk mengulangi janji iman dan pengharapan, serta bersama-sama “menagih” janji St Dominikus untuk memberikan rahmat demi rahmat kepada banyak orang termasuk penyembuhan dan hilangnya wabah.
"Kita yakin bahwa doa kita tidak sia-sia karena kini Dominikus dekat dengan Tuhan. Ia berjanji dan ia akan membantu kita. Terima kasih atas selalu dukungannya kepada RSD Pontianak. Kami merasakan cinta kasih kalian semua selama ini. Terima kasih selalu. Kami akan ingat Anda semua di dalam misa nanti. Mari kita bersama “menagih janji” Sto. Dominikus. Doa dan Berkat," pungkasnya. (*)