Miris, Ketua PGRI Kalbar Ungkap 24 Ribu Guru Non PNS Jauh dari Kata Sejahtera
Mereka mengabdi sebagai pendidik namun jauh dari kata sejahtera. Ini lah peran PGRI dalam tugas dan fungsinya.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat Prof, dr, Samiun M. Pd, mengatakan guru saat ini dituntut menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadapi persoalan pendidikan di Kabupaten Sintang.
Akan tetapi, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan masih jauh dari kesejahteraan.
"Seperti kita ketahui masih banyak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Sintang ini yang belum diperhatikan sama, mereka mengabdi sebagai pendidik namun jauh dari kata sejahtera. Ini lah peran PGRI dalam tugas dan fungsinya," kata Samiun saat menghadiri Konferensi VIII masa bhakti 2015-2020 pengurus PGRI Kabupaten Sintang.
• Perayaan Misa Pesta Santo Dominikus de Guzman
Menurut Samiun, tidak ada pegawai negeri yang paling banyak selain guru di kabupaten kota, namun permasalahan juga banyak yang harus dihadapi PGRI harus berperan aktif untuk mengawal semua masalah guru yang ada.
"Ini lah peran aktif kemitraan kita dengan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan guru yang ada. Dengan begitu kita harus berdampingan dengan pemerintah daerah yang dekat dengan guru, bukan jauh dengan guru," jelasnya.
Dalam catatan PGRI, guru di Kabupaten Sintang 6 ribu orang.
Bagi Samiun, jumlah ini sangat luar biasa dan potensinya harus diberdayakan.
Sehingga peran PGRI aktif membenahi diri dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sintang.
Samiun memandang, dunia pendidikan di Kalimantan Barat perlu pendamping, penyemangat untuk manjadi perhatian semua pihak, karena sangat berpotensi menciptakan tenaga pendidik yang berkualitas.
• Unit Jatanras Sat Reskrim Polresta Pontianak Kota Tangkap Pencuri Viral di Media Sosial
"Di Kalbar ini jumlah guru mencapai 80-an ribu yang hanya tercatat baru 50-an ribu, selebihnya belum tercatat," katanya.
"Ini harus kita perhatikan sekitar 24 ribu guru non PNS. Peran pemerintah daerah dan kita semua harus bermitra memperdayakan mereka apa lagi ada guru yang honor sampai belasan tahun. Kalau tidak perhatikan dunia pendidikan di kalimantan barat ini akan ketinggalan dalam dunia pendidikannya," pintanya. (*)