Bupati Muda Dorong ASN Kubu Raya Beli Beras Lokal
Kita ingin memberikan peta jalan supaya sama-sama membantu petani dan itu dimulai dari kita dulu di pemerintahan.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
Sehingga kemasan dan kualitas beras terjaga.
Termasuk KTNA juga harus bertangggung jawab jika ada beras yang tidak berkualitas sampai ke tangan konsumen.
Menurutnya, kontrol kualitas menjadi keniscayaan jika KTNA hendak mendapatkan kepercayaan yang lebih luas lagi dari konsumen.
Bahkan lebih jauh dirinya meminta KTNA menerapkan digitalisasi dalam kemasan demi menghindari terjadinya potensi pemalsuan produk.
“Supaya bisa diperluas. Kita pemerintah kabupaten sebagai basis, tapi mudah-mudahan KTNA bisa memperluas untuk pemasaran yang lebih luas. Kontrol kualitas itu yang paling penting. Jangan sampai itu lepas," jelasnya.
"Dijaga betul-betul supaya tidak ada kekeliruan dan hal-hal yang tidak diharapkan. Kalau perlu gunakan juga barcode atau yang sejenisnya supaya produk KTNA tidak bisa ditiru,” ucapnya.
Dirinya juga meminta KTNA menjamin ketepatan waktu distribusi.
Mengingat sumber-sumber penghasil beras di Kubu Raya tidak hanya dari kecamatan yang terdekat. Begitu pula KTNA diingatkan agar mampu menjamin stabilitas harga.
“Sehingga bisa membuat masyarakat petani itu jadi betul-betul bersemangat karena sudah pasti harganya. Mereka pun giat menanam dan pada akhirnya ini juga sebagai bagian daripada upaya untuk memperkuat pangan di Kubu Raya,” jelasnya.
• Penjelasan P4TKI Entikong 87 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi Lewat Entikong Sanggau
Memastikan program beras lokal berjalan lancar, Muda meminta para penyuluh tani ikut mengawal agar sirkulasi beras tertata baik.
Jangan sampai ketika masa panen stok beras kosong. Karena itu, sirkulasi penanaman harus diatur.
“Kami juga berkepentingan mengatur pola tanam rendengan dan gadu dipercepat. Yang memang sirkulasinya nanti bisa pas. Begitu masuk panen stoknya bisa selalu cukup,” sebutnya. (*)