Penumpang Pesawat Kabur

Kronologi Penumpang Pesawat Surabaya Pontianak Asal Jatim Positif Covid-19 Kabur Dicari TNI Polri

Kedua orang tersebut dinyatakan positif, tapi ada 1 orang berinisial IS yang berasal dari Jombang tersebut kabur dari tempat penginapan Pontianak.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Kadiskes Kalbar, Harisson saat ditemui di Halaman Kantor Diskes Kalbar, Selasa (4/8/2020) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa ada satu penumpang pesawat dari Surabaya - Pontianak hasil dari rapid test acak telah dinyatakan kasus konfirmasi Covid-19 kabur.

Sebelumnya, Diskes Kalbar telah melakukan rapid test secara acak di Bandara Supadio Pontianak pada 1 Agustus.

Dari rapid test acak tersebut, pihaknya menemukan 2 orang penumpang dinyatakan reaktif dari hasil rapid test tersebut.

Dari dua orang tersebut yakni 1 orang berasal dari Kabupaten Kubu Raya, dan 1 orang berasal dari Jombang, Jawa Timur.

Pada 2 orang tersebut sudah dilakukan swab dan pada 3 Agustus hasil dari swab tersebut telah keluar.

“Hasilnya kedua orang tersebut dinyatakan positif, tapi ada 1 orang berinisial IS yang berasal dari Jombang tersebut kabur dari tempat penginapan di Pontianak,” ujar Harisson, Selasa (4/8/2020).

Riwayat sebelumnya ada 2 orang penumpang pesawat penerbangan dari Surabaya menuju Pontianak pada 1 Agustus 2020 yang menurut pemeriksaan PCR Untan Positif Covid-19.

Keduanya yakni Tn M asal Kubu Raya
merupakan penumpang Lion Air dari Surabaya ke Pontianak.

Lalu inisial IS (42) asal Jombang Provinsi Jawa Timur yakni penumpang Citilink Surabaya ke Pontianak.

Namun dari kedua orang tersebut yang telah dinyatakan positif ada satu pasien yang kabur ketika hendak di isolasi yakni IS (42) dari Jombang.

Riwayat sebelumnya IS menginap di Hotel Jeruju Baru.

Namun ketika dilakukan penjemputan untuk diisolasi di Rumah Isolasi Rusunawa Kota Pontianak yang bersangkutan telah meninggalkan hotel atau melarikan diri.

Sebelumnya petugas sempat melakukan kontak melalui HP untuk informasi penjemputan, tetapi setelah itu HP yang bersangkutan dimatikan.

“Jadi dia tinggal di salah satu penginapan di Pontianak. Semalam kami menghubungi lewat HP-nya dan dijawab. Lalu kami minta untuk diisolasi di Rusunawa, sesuai dengan jam yang kami tentukan, tapi dia tidak datang-datang. Ketika kita telpon lagi HP-nya dimatikan,” ungkap Harisson.

Dishub Kalbar Angkat Bicara Ancaman Gubernur Sutarmidji, Bukan Ditutup Tapi Larangan Penerbangan

Ia mengatakan terkait kejadian tersebut pihak Dinkes Kalbar bersama dengan petugas Polri dan Dinkes Kota Pontianak mengecek ke penginapan yang bersangkutan.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved