Rapid Test 21 Penumpang Pesawat Secara Acak, Harisson: Dua Orang Reakif Covid-19

Kita melakukan rapid test secara acak terhadap 21 orang, dari 21 orang ini terdapat dua yang reaktif.

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Muhammad Rokib
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson saat diwawancara wartawan, Selasa (28/7/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan rapid test secara acak dan dadakan di Bandara Supadio, Sabtu (1/8/2020) kemaren.

Pada rapid test secara acak itu terdapat 21 orang penumpang Pesawat dari Surabaya menuju Pontianak.

Dari hasil rapid test itu diungkapkan Harisson terdapat dua orang yang reaktif covid-19.

"Kita melakukan rapid test secara acak terhadap 21 orang, dari 21 orang ini terdapat dua yang reaktif. Satu orang warga Kubu Raya dan satu orang warga dari Jombang Jawa Timur yang akan mencari pekerjaan di pontianak yang tinggal dirumah sahabatnya di daerah pontianak," jelas Harisson, Minggu (2/8/2020).

Dengan langkah cepat dikatakannya bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah melakukan swab test melalui PCR.

Namun untuk hasil apakah positif covid-19 atau tidak. Menurutnya kepastian terhadap hasilnya nanti akan diinformasikan.

Dinkes Kalbar Laksanakan Swab dan Rapid Test di SMAN 4 Pontianak

Ia pun memberikan saran yang seharusnya para warga hendak bepergian agar melakukan rapid test terlebuh dahulu.

"Jadi sebenarnya pelaku perjalanan itu kan harus dilakukan rapid test terlebih dahulu kalau hasilnya non reaktif barulah diperbolehkan melakukan perjalanan," ungkap Harisson.

Yang jadi masalah kita, kadang tidak terlalu percaya untuk itu kita rapid sekali lagi (dua kali)," lanjutnya.

Pelaksanaan rapid test secara acak yang dilaksanakan di Bandara Supadio itu dikatakannya untuk membuktikan kebenaran terhadap orang yang melakukan perjalanan itu telah melakukan rapid test atau tidak dari daerahnya asal, baik yang dari Kalbar maupun dari luar Kalbar.

"Sekarang daerah Kalbar sudah cenderung kalau untuk pertumbuhan, kasus covid-19 sudah sedikit sekali.

Dan ini harus dijaga yang kita khawatirkan itu justru pendatang yang membawa penyakitnya," bebernya.

Ia mengkhawatirkan apabila tidak dilakukan pengawasan secara ketat, tentu dinilainya kasus covid19 akan terus meningkat di Kalbar.

Breaking News - Sutarmidji Larang Penerbangan Maskapai dari Surabaya, 2 Penumpang Reaktif Rapid Test

"Jadi untuk menjaga supaya daerah di Kalbar ini tetap hijau atau yang kuning menjadi hijau. Maka strateginya kita terus melakukan razia melakukan swab kepada kelompok-kelompok tertentu untuk tau secara langsung letak kasus covid-19 saat ini dimana," jelas Harisson.

"Kalau memang posistif, kita langsung melakukan karantina dan isolasi," tegasnya.

Harisson pun juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Tak hanya itu, demi memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Harisson katakan akan memperketat jalur masuk warga dari luar daerah yang masuk ke Kalbar.

"Kita menjaga pintu-pintu masuk, baik Bandara maupun pelabuhan laut maupun di pelabuhan darat di PLBN. Ini yang menjadi perhatian kita," pungkas Harisson.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved