Pertamina Tanggapi Kelangkaan Gas LPG 3 Kg

Wedy memaparkan terdapat berbagai macam kesalahan, seperti penjualan diatas HIT, melayani pengecer, serta adanya agen yang mengangkut LPG ke tempat

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/Rivaldi Ade Musliadi
Warga mengantri untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, pada operasi pasar yang digelar Pertamina dan Diskumdag di Pasar Dahlia Jl. H Rais Arrahman, Kamis (31/10/2019). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Sales Area Manager Pertamina Kalbar, Wedy Surya Windrawan menyampaikan telah melakukan berbagai upaya dalam menyikapi kelangkaan gas LPG 3 Kg yang terjadi selama tiga minggu terkakhir ini.

Hal itu disampaikan Wedy saat adanya kunjungan kerja dan audiensi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) ke kabupaten Kubu Raya, pada Rabu (29/7/2020).

"Inikan mulai terjadi mulai dua sampai tiga minggu terkahir ini. Nah kalau kita lihat berdasarkan hasil pantauan, kemudian dari sidak ke tempat-tempat badan usaha bersama diskumindag kubu raya, itu ternyata sudah mulai banyak tempat-tempat usaha yang justru menggunakan tabung 3 kg," ujar Wedy.

"Jadi selama tiga minggu ini, saya sendiri sudah mengeluarkan sanksi sekitar lebih dari 10 usaha. Tetapi kami lihat kok sepertinya kok trennya (penganterian) tidak turun. Kami berikan sanksi, efek jeranya masih kurang," sambung Wedy.

Sesuai dari laporan masyarakat, lebih lanjut Wedy memaparkan terdapat berbagai macam kesalahan, seperti penjualan diatas HIT, melayani pengecer, serta adanya agen yang mengangkut LPG ke tempat yang tidak ada identitas.

"Kami belum tau masalah permainan atau apa, tetapi yang jelas ketika ada pengaduan bahwa masyarakat melihat dan ada foto dokumentasi bahwa ada pangkalan yang melakukan pelanggaran akan kita langsung tindak," sampainya.

Tersus Ilegal Kembali Disegel, Satpol PP Masih Tunggu Kesadaran Pemilik untuk Membongkar

Kemudian Wedy mengatakan, kelangkaan inipun bukan terjadi disebabkan oleh pengurangan volume LPG 3 kg.

Bahkan disampaikannya, sesuai APBN tahun 2020 telah menambah hingga 7.5 juta metrik ton secara keseluruhan, dengan pada tahun sebelumnya hanya berjumlah 7 juta metrik ton.

"Nah untuk pengawasannya sendiri memang diserahkan ke dirjen migas dalam hal ini bekerjasama dengan pemda. Jadi saya bekerjasama dengan pemda setempat, seperti contoh hari selasa kemarin kita ada acara operasi pasar salah satunya, kemudian pengaturan aturan untuk pelayanan konsumen melalui pangkalan-pangkalan," katanya.

"Intinya pertamina sudah melakukan upaya secara maksimal, betuk-betul lpg ini tepat sasaran kepada masyarakat," paparnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved