Pertamina Jawab Permintaan Bupati Atbah Tambah Stok LPG 3 Kilo Tak Sesuai Rasio Jumlah Penduduk

LPG 3 kilo di Kabupaten Sambas disalurkan melalui 265 pangkalan yang tersebar di 191 desa atau 98 % dari total 193 desa untuk persebaran outlet LPG.

TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Warga mengantri untuk membeli LPG 3 Kg yang dibatasi hanya satu tabung LPG untuk satu pembeli yang membawa KTP sesuai identitas pembeli di SPBU Kota Baru, Jalan M Yamin, Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (17/7/2020) sore. Dalam beberapa hari terakhir warga kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Roberth M.V. Dumatubun menanggapi berita Bupati Sambas meminta agar Pertamina menambah stok LPG di Kabupaten Sambas.

Ia mengatakan bahwa saat ini dipastikan stok LPG 3 kilogram di Kabupaten Sambas aman.

LPG 3 kilo di Kabupaten Sambas disalurkan melalui 265 pangkalan yang tersebar di 191 desa atau 98 % dari total 193 desa untuk persebaran outlet (pangkalan) LPG

Selain itu, kebutuhan masyarakat akan LPG juga diantisipasi apabila terjadi lonjakan dengan mengadakan operasi pasar rutin setiap bulannya. 

Sesuai dengan Surat nomor 1568/15/DJM/2020 mengenai Besaran Alokasi/Kuota Isi Ulang Tabung 3 Kg Tahun 2020 dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Pertamina mendapatkan tugas untuk mendistribusikan LPG sesuai kuota yang telah ditetapkan.

Kabupaten Sambas mendapat jatah sebesar 11.963 MT atau sekitar 3.987.693 tabung pada tahun 2020. 

Adapun estimasi kuota bulanan sekitar 999,9 MT atau sekitar 332.307 tabung.

Pertamina bersama Pemda dan Diskumdag terus berkoodinasi dan sepakat untuk melakukan pengawasan bersama agar penyaluran LPG 3 kilo tepat sasaran.

"Pelaksanaan operasi pasar juga telah dilakukan untuk memastikan bahwa gasl elpiji 3 kilo subsidi dikonsumsi oleh orang yang berhak dan menekan harga yang tinggi di tingkat pengecer," ujar Roberth M.V. Dumatubun, Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Senin (27/7/2020).

Pengakuan Pemilik Pangkalan Gas Ungkap Jawaban Pihak Gudang Siantan Penyebab Gas LPG 3 Kilo Langka

Lebih lanjut Roberth menambahkan bahwa Pertamina terus mengimbau masyarakat yang mampu segera beralih ke LPG nonsubsidi yaitu Bright Gas.

“Produk nonsubsidi kami yaitu Bright Gas memiliki teknologi katup ganda dimana terjamin lebih aman. Selain itu, produk bright gas memiliki varian 5,5 kilo selain 12 kilo, dimana ringan dibawa," tambah Roberth.

Menghadapi Hari Raya Idul Adha sebentar lagi, Pertamina telah mengantisipasi lonjakan konsumsi dengan menambahkan cadangan stok sebanyak 21.840 tabung atau sekitar 6,46 % dari alokasi regular bulan Juli 2020.

Bupati Minta Tambah Stok

Sebelumnya Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili meminta kepada Pertamina untuk menambah pasokan gas elpiji 3 Kilogram untuk masyarakat Sambas.

"Saya melihat justru kuota kita ini tidak cukup, kalau cukup kan harusnya terpenuhi, ini kan tidak. Jadi menurut saya, kuota itu harusnya jangan hanya cukup tapi lebih," tegasnya, Jumat (24/7/2020).

Karenanya, kata dia saat ini Pemkab sudah membahas penambahan kuota gas elpiji bersama dengan ESDM dan Pertamina.

"Nah untuk penambahan itu masih kita bicarakan dengan ESDM dan Pertamina, tidak boleh tidak kuota kita harus lebih. Karena ini tidak hanya di pakai oleh orang miskin, tapi juga nelayan, petani, buruh kasar," katanya.

"Jadi kalau hanya cukup, lalu ada kecurangan di selewengkan lalu tidak cukup kan," ungkapnya.

Ia pun membandingkan kuota elpiji Sambas dengan kota sebelahnya.

Kata Atbah, dengan jumlah penduduk yang lebih banyak, kuota gas justru tidak jauh berbeda dengan kota yang ada di dekat Sambas.

"Kita bisa bandingkan dengan kota sebelah, setahun kita dapat kuota 4 jutaan lalu di kota sebelah itu hampir 3,9 juta.

Gas LPG 3 Kilo Langka Diduga Ada Permainan Oknum, Gubernur Sutarmidji Semprot Pertamina

Kalau di liat dari rasio penduduk harusnya Sambas itu kuotanya 6 jutaan," tegasnya.

"Walaupun demikian kita berharap, jangan sampai ada yang menimbun dan lainnya. Karena kita tetap mengawasi, agar lancar, agar ada dan murah," tuturnya.

Karenanya, ia meminta jangan sampai kuota gas di Sambas terganggu.

"Dari segi jumlah jangan ada kata cukup, karena kalau hanya cukup pasti akan kekurangan," tutupnya.

Pemilik Pangkalan Ungkap Kelangkaan

Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 kilo di Kelurahan Bansir Laut RT 002 RW 008 Kecamatan Pontianak Tenggara, Usaini mengungkapkan jawaban pihak gudang di Siantan alasan penyebab gas LPG 3 kilo langka.

Ia menyatakan sudah melakukan konfirmasi pada gudang yang diketahuinya berada di Siantan, Kecamatan Pontianak Utara.

Konfirmasi dilakukan untuk mengetahui penyebab gas LPG 3 kilo langka di pasaran.

Akibat kelangkaan, antrean panjang warga berjam-jam mengular untuk bisa mendapatkan tabung gas LPG 3 kilo subsidi dari pemerintah di tengah wabah Covid-19.

"Kita sudah konfirmasi ke gudang yang katanya di Siantan gudangnya. Katanya masih ngantar ke tempat lain dulu. Dalam artian mungkin ada tempat lain belum diantar," katanya, Sabtu (25/7/2020).

Ia mengaku tak mengetahui secara jelas penyebab Gas LPG 3 kilo langka.

Usaini hanya menerima dan menyalurkan tabung gas LPG 3 kilo langsung kepada masyarakat kurang mampu.

Pangkalan miliknya hanya menerima kiriman sebagai perpanjangan tangan dari agen.

Sementara untuk kendala di lapangan diakuinya kurang begitu paham.

"Kita cuman menerima kiriman dan Kita hanya sebagai perpanjangan tangan dari agen, untuk kendala dilapangan kurang paham. Karena biasanya datang kesini dalam satu minggu sekali itu setiap Sabtu jam 8 pagi," ungkapnya.

Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg dan Warga Akui Kelangkaan Gas Selalu Terjadi Jelang Hari Besar

Gubernur Sutarmidji Semprot Pertamina

Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji semprot Pertamina akibat kelangkaan Gas Elpiji 3 kilo di beberapa daerah di Kalbar.

Dikatakannya bahwa Pertamina setiap ada masalah seperti ini selalu bicara klaim bahwa ketersediaan Gas 3 kilo cukup bahkan lebih.

Tapi faktanya di lapangan selalu terjadi antrean pada waktu tertentu.

Ia mengatakan terkait Elpiji 3 kilo ini kalau saja Pertamina konsisten dengan apa yang sudah di atur tidak akan ada masalah.

“Mereka juga harusnya menjelaskan yang sebenarnya jangan sampai saat ini adanya pandemi Covid-19 orang mengantre dan sebagainya itu dibiarkan kayak gitu. Inilah yang saya harapkan harus diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (24/7/2020).

Pertamina setiap ada masalah seperti ini selalu bicara klaim bahwa ketersediaan Gas 3 kilo cukup bahkan lebih.

“Faktanya orang pada ngantre dan memang ada pengurangan. Lalu kenapa antrean selalu terjadi dalam waktu tertentu bukan sepanjang waktu,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa daerah tingkat dua sudah merazia yang bukan termasuk kategori UMKM yang dibolehkan memakai LGP 3 kilo malah ikut memakai gas 3 kilo juga.

“Harusnya itu dilihat kalau ada kelangkaan di satu daerah tunjuk siapa distributornya siapa, agennya siapa dan pengecer siapa pasti sudah ada data. Kenapa bisa seperti ini pasti ada yang dipermainkan,” jelasnya.

Ia menyayangkan hal seperti itu terjadi karena dampaknya pada masyarakat yang harus mengantre di tengah kondisi Covid-19 yang dibuat menjadi permainan oleh pengecer dan distributor untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Ia mengatakan apabila para aparat mendapatkan mereka yang bermain untuk segera dicabut izin dan distributornya.

Ia juga meminta wali kota untuk tegas dalam hal ini.

“Kalau aparat bisa menangkap mereka yang bermain cabut langsung izin dan distributornya. Pak Wali Kota harus tegas cabut izinnya,” ujarnya.

270 Tabung Gas LPG 3 Kg di Bansir Laut untuk Enam RT, Usaini Harap Ada Tambahan Stok

Dikatakannya karena menyangkut izin tersebut kewenangannya ada di wali kota dan bupati bukan pada Gubernur.

“Saya kalau boleh cabut sudah saya cabut kalau kewenangan pada saya. Sayang kewenangan pada bupati dan wali kota. Kalau bisa cabut saja distributornya dan izin yang lain. Kita jangan pelihara pengusaha yang nakal kayak gitu kasihan masyarakatnya," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved