Pertamina Jawab Permintaan Bupati Atbah Tambah Stok LPG 3 Kilo Tak Sesuai Rasio Jumlah Penduduk
LPG 3 kilo di Kabupaten Sambas disalurkan melalui 265 pangkalan yang tersebar di 191 desa atau 98 % dari total 193 desa untuk persebaran outlet LPG.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
"Kita sudah konfirmasi ke gudang yang katanya di Siantan gudangnya. Katanya masih ngantar ke tempat lain dulu. Dalam artian mungkin ada tempat lain belum diantar," katanya, Sabtu (25/7/2020).
Ia mengaku tak mengetahui secara jelas penyebab Gas LPG 3 kilo langka.
Usaini hanya menerima dan menyalurkan tabung gas LPG 3 kilo langsung kepada masyarakat kurang mampu.
Pangkalan miliknya hanya menerima kiriman sebagai perpanjangan tangan dari agen.
Sementara untuk kendala di lapangan diakuinya kurang begitu paham.
"Kita cuman menerima kiriman dan Kita hanya sebagai perpanjangan tangan dari agen, untuk kendala dilapangan kurang paham. Karena biasanya datang kesini dalam satu minggu sekali itu setiap Sabtu jam 8 pagi," ungkapnya.
• Pemilik Pangkalan LPG 3 Kg dan Warga Akui Kelangkaan Gas Selalu Terjadi Jelang Hari Besar
Gubernur Sutarmidji Semprot Pertamina
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji semprot Pertamina akibat kelangkaan Gas Elpiji 3 kilo di beberapa daerah di Kalbar.
Dikatakannya bahwa Pertamina setiap ada masalah seperti ini selalu bicara klaim bahwa ketersediaan Gas 3 kilo cukup bahkan lebih.
Tapi faktanya di lapangan selalu terjadi antrean pada waktu tertentu.
Ia mengatakan terkait Elpiji 3 kilo ini kalau saja Pertamina konsisten dengan apa yang sudah di atur tidak akan ada masalah.
“Mereka juga harusnya menjelaskan yang sebenarnya jangan sampai saat ini adanya pandemi Covid-19 orang mengantre dan sebagainya itu dibiarkan kayak gitu. Inilah yang saya harapkan harus diperbaiki,” ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (24/7/2020).
Pertamina setiap ada masalah seperti ini selalu bicara klaim bahwa ketersediaan Gas 3 kilo cukup bahkan lebih.
“Faktanya orang pada ngantre dan memang ada pengurangan. Lalu kenapa antrean selalu terjadi dalam waktu tertentu bukan sepanjang waktu,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa daerah tingkat dua sudah merazia yang bukan termasuk kategori UMKM yang dibolehkan memakai LGP 3 kilo malah ikut memakai gas 3 kilo juga.