Virus Corona Masuk Kalbar
BREAKING NEWS - Gubernur Kalbar Sutarmidji Umumkan Masuk Sekolah Belajar Tatap Muka 1 Agustus 2020
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menerangkan pihaknya sudah mulai menyusun aturan atau kebijakan untuk penerapan sekolah tatap muka.
Selain itu, mengetahui apakah orang yang bersangkutan terpapar virus atau tidak.
Untuk memastikan virus corona pada yang terpapar virus maka diperlukan swab.
Mendukung Pemkab Landak
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyambut baik adanya wacara Pemerintah Kabupaten Landak membuat laboratorium untuk uji swab.
Saat diwawancarai, Sutarmidji menegaskan ia mendukung langkah Bupati Landak yang ingin mengupgrade lab mereka.
Saat ini Pemkab Landak diketahui telah mempunyai alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang akan di upgrade menjadi PCR.
Dengan demikian menurut Sutatmidji penanganan Covid-19 di Kalbar bisa semakin cepat.
"Saya mendukung jika Pemkab Landak mau mengupgrade laboratorium mereka, sehingga penanganan Covid-19 bisa semakin cepat," ucap Sutarmidji saat diwawancara setelah ia meninjau lokasi pemukiman masyarakat di Komyos Sudarso yang terdampak angin puting beliung, Senin (20/7/2020).
Namun ia memberikan catatan, jika laboratorium uji swab tersebut dioperasikan maka keamanannya harus diperhatikan.
Jangan sampai petugas medisnya yang malah terjangkit infeksi virus corona.
"Sekali lagi saya mendukung langkah Pemkab Landak, namun keamanan harus diperhatikan dengan ketat. Jangan sampai petugas medisnya nantinya yang malah terjangkit," tegasnya.
Ia juga berharap jika laboratorium Pemkab Landak bisa beroperasi juga bisa menangani tes swab pasien dari kabupaten sekitar misalnya Sanggau.
Langkah yang diambil Pemkab Landak dinilainya sudah tepat dalam mengupgrade laboratorium.
Kedepan ia menambahkan setiap daerah kabupaten kota harusnya mempunyai laboratorium untuk tes swab.
"Kalau Landak ini bisa beroperasi bisa saja nanti mereka mengcover daerah didekatnya seperti Sanggau," harap Midji.
Sutarmidji menegaskan meskipun saat ini tingkat kesembuhkan pasien Covid-19 di Kalbar tertinggi se Indonesia pemerintah daerah tetap tidak lengah.
"Jangan sampai kita lengah dalam menangani ini, kita semua pasti ingin normal seperti biasa. Maka masyarakat juga harus patuh terhadap protokol kesehatan yang ada," pungkasnya.