Cuaca Ekstrim

Data Terkini, Lebih dari 1100 Rumah Warga Rusak Akibat Angin Puting Beliung di Pontianak

Dari jumlah tersebut, 72% di antaranya mengalami rusak ringan, 18 % rusak sedang, dan 10 % di antaranya mengalami rusak berat.

Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Ferryanto
Audi dan Istri, warga kecamatan Pontianak Barat yang seluruh atap rumahnya terbang entah kemana akibat terjangan angin puting beliung pada Jumat (17/7/2020. 

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala BPBD Kota Pontianak Saptiko menyampaikan, hingga kini lebih dari 1.100 rumah telah terdata mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung pada Jumat (17/7/2020) sore, dengan lebih dari 6.000 jiwa terdampak bencana alam ini.

1.100 rumah ini terbagi sekira 800 rumah di Kecamatan Pontianak Barat, dan 300 rumah di wilayah Kecamatan Pontianak Utara.

Dari jumlah tersebut, 72% di antaranya mengalami rusak ringan, 18 % rusak sedang, dan 10 % di antaranya mengalami rusak berat.

Satpiko menyampaikan, untuk proses rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat puting beliung akan ditangani oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim).

Kondisi rumah warga yang belum di perbaiki di kecamatan Pontianak Barat yang atap beserta rangkanya hilang seluruhnya akibat terjangan Angin Puting Beliung pada Jumat (17/7/2020).
Kondisi rumah warga yang belum di perbaiki di kecamatan Pontianak Barat yang atap beserta rangkanya hilang seluruhnya akibat terjangan Angin Puting Beliung pada Jumat (17/7/2020). (TRIBUN PONTIANAK/Ferryanto)

Tinjau Langsung, Gubernur Sutarmidji Berikan 10 Ribu Atap Seng Pada Korban Angin Puting Beliung

Dijelaskannya, seluruh wilayah Kota Pontianak rawan akan bencana puting beliung. 

Namun, menurutnya wilayah yang terletak ditepian sungai memiliki potensi kerusakan yang lebih besar dibanding yang jauh dari sungai.

Oleh sebab itu, ia menghimbau agar warga waspada, terlebih BMKG Provinsi Kalbar telah mengeluarkan peringatan akan terjadinya cuaca ekstrem di Kalbar hingga tanggal 24 Juni 2020.

Kemudian, Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan Pemerintah provinsi Kalbar memberi bantuan berupa atap seng serta dana operasional penanganan bencana alam Puting Beliung ini, dan TNI, Polri siap membantu personel dalam membantu proses perbaikan rumah warga yang rusak.

BREAKING NEWS - Angin Kencang Terjang Pemukiman Warga di Pontianak, Beberapa Pohon Tumbang

"Kita kayu Kasau, kayu Reng, paku dan sebagainya, lalu ada bantuan dari dinas sosial provinsi, untuk penanganan ini dari pemerintah Kota Pontianak sumbernya dari APBD, dan belanja tidak terduga, dan Bansos (bantuan sosial),"ujar Edi saat ditemui di Koramil Pontianak Barat ketika mendampingi Gubenur Kalbar meninjau Korban Puting Beli. Senin (20/7/2020).

Dalam proses penanganan rumah korban Puting Beliung, pihaknya juga akan melakukan penilaian, terhadap rumah yang hanya memerlukan perbaikan atap, serta perbaikan ringan lainnya maka akan langsung dikerjakan. 

Sementara bagi rumah yang mengalami kerusakan berat hingga roboh atau tak dapat dihuni maka akan di arahkan untuk program bedah rumah.

Kisah Warga

Syarif Kasim (43) langsung roboh saat angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kota Pontianak pada Jumat (17/7/2020) sore.

Rumah tersebut merupakan satu dari ratusan bangunan yang rusak akibat terjangan angin kencang tersebut.

Rumah milik Syarif Kasim (43) berukuran sekitar 5x8 meter di Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.

Rumah berlantai kayu dan berdinding semen itu berada di tepian Sungai Kapuas.

Tidak hanya roboh, berbagai perabotan rumah pun turut raib diterbangkan angin.

Di rumah ini hanya tersisa lantai serta puing-puing kayu dari bangunan rumah tersebut.

Syarif Kasim menceritakan, saat itu ia bersama istri dan dua anaknya yang masih di bawah lima tahun (balita) sedang berada di dalam rumah.

Sekira pukul 17.40 WIB, angin kencang datang.

Forum Komunikasi Mahasiswa Singkawang Salurkan Donasi untuk Korban Angin Kencang Samalantan

Cuaca di luar memang sedang mendung, disertai guntur yang terdengar menggelegar berkali-kali.

"Firasat saya sudah tidak enak, tapi saya belum respons itu. Hanya selang berapa detik, angin kencang menerpa rumah saya, rumah langsung goyang," katanya saat diwawancarai Tribun, Sabtu (18/7).

Merasa rumahnya semakin berguncang diterpa angin, Kasim mulai panik dan khawatir.

Spontan Kasim pun langsung mendekap anak dan istrinya serta bergegas membawa keduanya keluar rumah.

"Pas sudah keluar, saya lihat atap sama kasau (rangka atap, red) rumah saya sudah berterbangan tinggi," ungkapnya.

"Ndak ada yang bisa diselamatkan, yang bisa diselamatkan hanya keluarga saya saja.

Baju yang saya pakai ini pun saya pinjam sama tetangga, identitas KTP, KK, saya sudah tidak tahu ke mana," tambah pria yang tidak punya pekerjaan tetap ini.

Kendati rumahnya roboh dan barang berharganya hilang disapu angin, Kasim bersyukur istri dan kedua anaknya selamat dan tak terluka. Sementara waktu ia pun akan menumpang di rumah sanak keluarganya sembari membangun kembali rumahnya.

Korban angin kencang lainnya adalah Ferry (26), warga Gg Tri Darma, Kecamatan Pontianak Barat. Ia menceritakan peristiwa angin kencang tersebut terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat kejadian, ia bersama istri dan anaknya yang baru berusia tiga pekan sedang berada di dalam rumah. Ia kaget bukan kepalang saat melihat atap rumah sudah terbang dibawa angin.

"Istri lumayan panik saat itu sambil menggendong anak. Tadak dapat dah nak membayangkanye," ujarnya kepada Tribun, Jumat malam.

Kendati demikian, Ferry bersyukur bahwa tidak ada terjadi hal yang buruk terhadap seluruh anggota keluarganya yang sedang berada di rumah saat musibah terjadi.

"Kejadiannya cepat, tiba-tiba angin datang dan menerbankan atap rumah," ujarnya.

Saat ini ferry bersama kedua orangtuanya, istri dan bayinya, memilih untuk tetap bertahan di rumah.

"Sekarang masih dirumah lah dulu, kebetulan atap di bagian dapur tidak kena angin dan nunggu besok pagi baru diperbaiki," ujarnya.

Gendong Nenek

Selain memporak-porandakan ratusan rumah warga dan mencabut puluhan pohon dari tanah, angin kencang yang menerjang Pontianak juga membuat sejumlah warga terluka. Warga terluka akibat tertimpa meterial rumah yang roboh.

Satu di antara korban luka yakni Arim (22), warga kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.

Ia mengalami luka memar dan lecet di tangan, khaki, dan badannya akibat tertimpa batako rumahnya yang roboh saat angin menerjang.

Selain dirinya, sang nenek bernama Halijah (80) pun turut mengalami luka ringan.

Arim menceritakan saat kejadian, ia hanya berdua dengan sang nenek di rumah.

Saat itu waktu menunjukkan sekita 17.40 WIB, tiba-tiba cuaca hujan deras disertai angin.

"Saya itu lagi baring di kamar, pas itu hujan, tiba-tiba angin kuat lalu atap itu bunyi, tidak lama langsung atap terbang," ujarnya.

Melihat atap rumahnya terbang secara langsung, ia pun kaget bukan kepalang.

Kendati demikian di tengah kondisi gemuruh guntur dan hujan angin yang menerpa, ia masih sempat berfikir jernih.

Ia langsung menuju kamar sang nenek dan menggendongnya untuk berusaha dibawa keluar rumah.

Namun sayang, saat ia berusaha keluar dari rumahnya, dinding rumahnya yang terbuat dari batako roboh dan menimpanya yang saat itu tengah menggendong sang nenek.

"Pas saya gendong nenek, batako sebalah kiri roboh, timpa saya.

Jadi saya jatuh, dan nenek pun jatuh dari gendongan," katanya.

Beruntung, walapun tertimpa batako rumah, ia dan nenek hanya mengalami luka ringan dan keduanya selamat.

Kerusakan juga terjadi pada bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 42 Pontianak Utara yang berlokasi di Kelurahan Batu Layang.

Atap bangunan serta rangka atap sekolah berbentuk leter L tersebut tercabut dari bangunan utama dan terbang entah ke mana.

Kepala SDN 42 Pontianak Utara Ngatini MPd mengaku sangat prihatin atas bencana yang menimpa sekolah yang dipimpinnya itu.

Hingga kemarin ia belum bisa memastikan berapa persen kerusakan pada sekolah tersebut karena petugas gabungan masih melakukan proses pembersihan puing-puing bangunan.

Kerusakan ini menurutnya, sudah pastinya mengganggu jalannya proses kegiatan sekolah, walapun saat ini belum dilakukan pembelajaran secara tatap muka.

Ia mengatakan pendaftaran siswa baru mengungkapkan sudah selesai seluruhnya.

Direncanakan pada Selasa pekan depan ia akan melakukan pertemuan dengan orangtua murid untuk membahas kegiatan belajar mengajar di era new normal.

Namun dikarenakan rusaknya bangunan sekolah, maka pihaknya akan menjadwal ulang pertemuan tersebut.

"Dan untuk keadaan seperti ini (pandemi Covid-19) belum dilakukan kegiatan belajar mengajar secara langsung tatap muka.

Jadi kami sesegera mungkin akan mencari solusi, agar setelah nanti ada keputusan untuk belajar tatap muka langsung sudah ada solusi," katanya.

Kapolsek Pontianak Barat AKP Eko Mardianto menyampaikan bahwa di wilayah Kecamatan Pontianak Barat terdata 101 unit rumah mengalami rusak berat, 153 unit rumah rusak sedang dan 249 unit rusak ringan.

Total di Pontianak Barat sebanyak 503 unit rumah.

Sedangkan Kapolsek Pontianak Utara AKP Hery Purnomo menyampaikan di wilayahnya ada 348 bangunan yang terdampak.

Rinciannya 50 unit rumah rusak ringan, 193 rumah rusak sedang dan 98 rumah rusak berat, ditambah pula 3 sekolah dan 4 rumah ibadah yang terdampak.

Ia mengungkapkan bahwa pada musibah ini pihaknya belum menemukan adanya korban jiwa. Namun sudah terkonfirmasi ada warga yang mengalami luka-luka akibat tertimpa material rumah yang roboh, akibat terjangan puting beliung.

Selain memporak-porandakan permukiman warga, terjangan angin puting beliung juga memutuskan aliran listrik di Kelurahan Batu Layang.

Sejumlah tiang listrik tumbang. Kabel-kabel pun putus akibat tertimpa pohon yang tumbang diterpa angin.

Oleh sebab itu, AKP Hery mengimbau kepada warga masyarakat untuk bersabar.

Karena hingga kini petugas dari PLN sedang berusaha keras untuk memulihkan aliran listrik.

Danramil Pontianak Utara, Kapten Infantri Supanggih, menyampaikan bahwa untuk membantu warga masyarakat yang menjadi korban angin puting beliung, personel TNI dari berbagai kesatuan telah diturunkan.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved