Nilai Tukar Petani Kalbar Alami Penurunan, BPS Sebut Dipengaruhi Indeks Harga
Semakin tinggi nilai tukar petani, maka secara relatif akan semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli para petani
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto.
mengungkapkan perkembangan terkini Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Barat Juni 2020 mengalami penurunan dari 102,37 poin NTP turun 2,33 persen dibanding NTP bulan Mei 2020 104,81 poin.
"Penurunan ini disebabkan oleh Indeks Harga yang diterima petani turun sebesar 1,96 persen. Sedangkan untuk ilIndeks Harga yang dibayar petani naik 0,38 persen," jelasnya, Minggu (12/7/2020).
• BPS Kalbar: Tidak Ada Berkas dalam Proses Sensus Dopu
Wahyu menerangkan NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
Nilai tukar petani ini adalah salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Serta menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Semakin tinggi nilai tukar petani, maka secara relatif akan semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli para petani," ujarnya.

Terkait perkembangan nilai tukar tersebut. Wahyu mengatakan, jika NTP berfluktuasi setiap bulannya.
Bahkan, penurunan NTP umumnya terjadi pada saat panen tanaman pangan, tanaman hortikultura (tanaman bahan makanan) maupun tanaman perkebunan rakyat.
"Akan tetapi, akan naik kembali pada waktu sesudahnya. Demikian pula dengan fluktuasi harga komoditas konsumsi rumah tangga dan biaya produksi serta Penambahan Barang Modal (BPPBM) juga ikut mempengaruhi tinggi rendahnya NTP," pungkasnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: