DAMPAK Negatif Covid-19 Bagi PNS! Pendapatan Berkurang, Gaji 13 Belum Jelas hingga Isu Pemecatan PNS
Dampak itu mulai dari berkurangnya pendapatan para PNS, pencairan gaji ke-13 yang belum jelas hingga bergulirnya kabar pengurangan PNS.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Pandemi virus corona atau Covid-19 memang berdampak bagi sebagian orang, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Bahkan, pandemi ini memberikan dampak negatif beruntun bagi abdi negara di sebagian besar PNS.
Dampak itu mulai dari berkurangnya pendapatan para PNS, pencairan gaji ke-13 yang belum jelas hingga bergulirnya kabar pengurangan PNS yang tak produktif selama work from home (WFH).
Covid-19 memang membuat pendapatan bulanan PNS terdampak cukup signifikan sehingga mendorong sebagian ASN terpaksa mulai berhemat.
Seorang PNS di Kementerian ESDM yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak pandemi virus corona, kantornya tak lagi menyelenggarakan perjalanan dinas untuk para pegawai.
• GAJI 13 Belum Cair hingga Tahun Ajaran Baru Dimulai 13 Juli, Berikut Bocoran & Besaran Per Golongan
"Kalau terdampak iya pasti, tapi signifikan atau tidaknya relatif. Karena selama corona ini tidak ada lagi yang namanya perjalanan dinas, ini kan cukup berarti buat para PNS," kata dia dilansir Kompas.com, Senin (13/7/2020).
Menurut dia, pendapatan di luar gaji dan tunjangan seperti perjalanan dinas nilainya cukup signifikan.
Tak ada lagi tugas ke luar kota, tentu jadi pukulan berat bagi mereka yang memiliki pengeluaran bulanan yang besar.
"Nah masalahnya corona ini tidak diprediksi, tiba-tiba ada corona, semua perjalanan dinas dihilangkan. Jadi selama ini, saya sendiri hanya menerima gaji dan tunjangan," ujar dia.
"Paling terdampak tentu mereka yang punya cicilan atau kebutuhan seperti biaya sekolah anak. Banyak yang ambil kredit saat sebelum ada corona, jadi penghasilan di luar gaji dan tunjangan itu cukup berarti buat pengeluaran-pengeluaran tersebut," tambah dia.
Ia mengatakan, tak adanya perjalanan dinas PNS secara tidak langsung juga membuat sektor lain terdampak. Karena selama ini, banyak roda ekonomi di daerah juga digerakkan oleh belanja pemerintah.
"Kalau tidak ada perjalanan dinas PNS, ekonomi juga kan lesu. Misalnya saat kita di luar kota, kita kan pasti beli makan di rumah makan. Kemudian saya sendiri setiap ke luar kota, pasti beli oleh-oleh, jualan mereka kan jadi sepi," kata dia lagi.
Sementara itu, Rahman, PNS di Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, pendapatan dari dinas ke luar kota memang turun drastis sejak adanya Covid-19.
"Turun drastis kalau dari perdinas. Kalau saya sendiri sejauh ini masih cukup dari gaji dan tukin, karena belum ada pengeluaran lain seperti cicilan," ucap Rahman.
Gaji 13 Belum Jelas