7 Daerah di Kalbar Zero Covid, Sutarmidji: Angka Kesembuhan 90,77 Persen
Saya berharap tetap waspada, lakukan rapid test dan isolasi orang yang baru datang dari daerah endemi, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perkembangan kasus Covid-19 di Kalbar semakin menggembirakan. Dari 14 kabupaten/kota di Kalbar, kini tujuh di antaranya sudah bebas Covid-19. Bahkan angka kesembuhan telah mencapai 90,77 persen dari total 315 kasus.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menyampaikan kabar terbaru adanya tujuh pasien Covid-19 yang sembuh berdasarkan hasil laboratorium yang keluar pada Jumat (10/7).
"Hari ini ada tujuh pasien sembuh berdasarkan hasil lab kemarin, total pasien sembuh sekarang 315 orang atau 90,77 persen," kata Sutarmidji, Sabtu (11/7/2020).
Sutarmidji merincikan tujuh pasien yang dinyatakan sembuh berasal dari Sintang sebanyak dua orang. Kemudian Kota Pontianak, Kubu Raya, Sambas, Bengkayang dan Mempawah masing-masing satu orang.
Selain tujuh pasien sembuh, ada pula 110 hasil negatif dari pasien yang sebelumnya dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test.
"Alhamdulillah pasien sembuh semakin banyak dan ada beberapa daerah hingga hari ini dinyatakan nol kasus Covid-19 atau seluruh pasiennya dinyatakan sembuh," ucap Midji bersyukur.
Tujuh daerah yang dinyatakan bebas Covid-19 atau seluruh pasiennya sembuh adalah Kota Pontianak, Kayong Utara, Melawi, Sekadau, Bengkayang, Sambas dan Kapuas Hulu.
Meski demikian, Midji meminta pemerintah kabupaten/kota agar jangan lengah dengan kondisi menggembirakan ini.
Masyarakat pun harus mendukung agar semua bisa kembali normal dan kembali seperti dahulu lagi.
"Saya berharap tetap waspada, lakukan rapid test dan isolasi orang yang baru datang dari daerah endemi, seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung," tegasnya.
• 7 Daerah di Kalbar Bebas Covid-19, Dinkes Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Sutarmidji juga mengingatkan agar seluruh masyarakat tetap menjaga kebugaran tubuh dan menjaga imunitas sehingga tidak mudah diserang penyakit. "Tetap jaga kebugaran, tetap konsumsi madu, teh panas dan telur rebus," katanya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono bersyukur selesainya kasus Covid-19 di Kota Pontianak, setelah satu pasien terakhir yang dirawat dinyatakan telah sembuh pada Sabtu (11/7/2020).
"Hari ini diumumkan nol pasien Covid-19 di Kota Pontianak, kita bersyukur bahwa pasien terakhir sembuh. Di Kota Pontianak nol terkonfirmasi positif, artinya tingkat kesembuhan Pontianak tinggi dan tidak ada lagi warga yang terkonfirmasi positif," ujar Edi saat dikonfirmasi, Sabtu (11/7/2020).
Kendati tak ada lagi kasus terkonfirmasi positif di Pontianak, ia menyatakan seluruh warga harus tetap waspada.
"Karena apa? Mobilitas masyarakat saat ini juga sudah mulai tinggi kembali. Kita harus menjaga jangan sampai ada warga yang mobilitas tinggi ini tertular Covid-19 dari daerah lainnya yang kasusnya masih banyak," katanya.
Untuk itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kita tetap patuh terhadap protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak, supaya tidak tertular virus ini," pesannya.
• Pangdam XII/Tpr Tegaskan Tolok Ukur Keberhasilan Penanganan Covid-19
"Saya minta kita tetap harus waspada karena mobilitas masyarakat tetap tinggi apalagi dari daerah pandemi yang masih tinggi seperti di Jakarta, Jawa dan lainya. Protokol kesehatan tetap harus di patuhi seperti gunakan masker, selalu cuci tangan dan jaga jarak," imbuhnya.
Edi memaparkan sebelumnya di Kota Pontianak terdapat kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 118 kasus, 113 sembuh dan lima meninggal dunia.
"Sebelum vaksinnya benar-benar telah ditemukan kita harus tetap waspada karena virusnya tidak benar-benar hilang," ujarnya.
Walau sudah zero Covid-19, Edi mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru untuk menentukan status Kota Pontianak sebagai daerah zona hijau.
"Kita tidak perlu terlalu over confidence dengan situasi kita telah nol kasus, karena virus ini masih ada dan mobilitas masyarakat masih tinggi," ujarnya.
Khusus warga masyarakat yang hendak melakukan aktivitas olahraga di ruang terbuka di setiap akhir pekan, Edi pun menekankan hal serupa. Warga diminta selalu menerapkan protokol kesehatan ketika berolahraga.
Untuk itu, guna mencegah warga masyarakat lalai dalam penerapan protokol kesehatan, ia akan menugaskan personel di lokasi pusat keramaian untuk mentaati protokol kesehatan. "Di pusat-pusat keramaian khususnya, kami juga akan tempatkan personel untuk saling mengingatkan kepada masyarakat agar tidak kebablasan, dan harus tetap menyesuaikan terhadap tata kehidupan baru," kata Edi.
Selain itu, pihaknya akan tetap melakukan penyemprotan disinfektan di pusat-pusat keramaian atau kegiatan masyarakat. "Kita juga tetap akan melakukan rapid test untuk mengetahui wilayah mana yang bisa menimbulkan klaster penularan baru," katanya.
Belum Dapat Kabar
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas dr Fatah Maryuniani justru belum bisa memastikan kalau Sambas sudah zero kasus Covid-19. Pasalnya, hingga Sabtu sore kemarin ia belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi. "Tunggu dulu, karena kita masih menunggu surat resminya," ujarnya.
Fatah mengatakan, saat ini di Kabupaten Sambas masih ada dua pasien yang positif Covid-19. Dua pasien yang masih dirawat di RSUD Sambas itu, satu tenaga medis dan satunya lagi pegawai bank BUMN.
Namun demikian, Fatah menuturkan bahwa dirinya sudah mendapatkan sedikit informasi bahwa memang ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sambas yang sembuh.
"Iya memang ada kabar bahwa pasien (Covid-19) sembuh, yaitu bidan di Rumah Sakit Pemangkat. Tapi yang pegawai BNI saya belum ada kabar," ungkapnya.
Karena belum mendapatkan informasi resmi secara tertulis, Fatah belum dapat memastikan bahwa seluruh pasien Covid-19 di Sambas telah sembuh.
Kabupaten Sekadau yang telah lebih dahulu dinyatakan bebas Covid-19, terus mempertahankan status tersebut hingga saat ini.
Dua kasus terakhir yang diduga Covid-19 pun dinyatakan negatif setelah keluarnya hasil pemeriksaan Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT PCR) metode real time yang dilakukan Laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak.
Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Sekadau Henry Alpius mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan swab ke-1 dan 2 oleh Laboratorium RS Universitas Tanjungpura Pontianak, dua warga Sekadau dinyatakan negatif Covid-19.
Kedua warga itu adalah Alipius (32), berjenis kelamin laki-laki (32) warga asal Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir dan Senong (39), berjenis kelamin laki-laki (39), Warga Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir.
"Kedua orang yang negatif Covid-19 ini telah dilakukan pengambilan sampel swab pada tanggal 2 Juli 2020 dan 3 Juli 2020, setelah diketahui pemeriksaan hasil screening melalui rapid test-nya reaktif," kata Henry Alpius.
Dengan melihat hasil tersebut maka Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sekadau terus mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Apabila masyarakat bisa terus konsisten disiplin, maka pemerintah dapat segera mempersiapan tatanan normal baru atau new normal di Kabupaten Sekadau. "Supaya kita semua bisa beraktivitas di luar rumah dengan menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Patuh Protokol Kesehatan
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap tinggal di rumah, bepergian hanya jika ada keperluan medesak namun wajib mempergunakan masker. Cuci tangan pakai sabun di air mengalir sesering mungkin. Hindari keramaian dan jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.
Hindari memengang area mata, area hidung dan area mulut. Langsung mandi dan keramas setelah kembali ke rumah atau setelah pulang bekerja.
Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian makan makanan yang bergizi perbanyak kosumsi buah dan sayur.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr Harisson MKes mengatakan dengan adanya tujuh kabupaten/kota yang telah bebas dari Covid-19 berdasarkan hasil laboratorium Untan, ini merupakan kabar baik bagi semua pihak terutama Diskes Kalbar. Meski demikian Harisson selaku menyatakan agar pemerintah tetap gencar melakukan rapid test.
"Meski saat ini jumlah daerah yang dinyatakan bebas covid-19 terus bertambah, kami berharap pemerintah daerah jangan lengah dan tetap melakukan rapid test terhadap masyarakat" ungkapnya.
Diskes menyatakan kesembuhan pasien positif Covid-19 Kalbar mencapai 90 persen lebih sehingga dapat dikatakan penanganan covid-19 di Kalbar cukup baik.
"Untuk tingkat kesembuhan kasus positif di Kalbar mencapai 90,77 persen dengan 315 kesembuhan dari 347 pasien yang dinyatakan positif serta hasil pemeriksaan lab Untan pada 11 Juli ini, ada 110 orang yang dinyatakan negatif Covid-19. Dengan tidak adanya peningkatan kasus baru di seluruh wilayah Kalbar," jelasnya.
Diskes juga mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga diri dengan mengikuti protokol kesehatan dan jangan lengah dengan penetapan wilayahnya bebas covid-19.
"Saya tetap mengimbau masyarakat mengikuti protokol kesehatan. Sebab, tidak menutup kemungkinan akan ada kasus baru, jangan lengah dengan ketentuan ini karena bisa berubah kapan saja" lanjutnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/kebijakan-baru-sekolah-di-kalbar-sutarmidji-sebut-dua-daerah-zona-hijau-hingga-aturan-tatap-muka.jpg)