Wabah Virus Corona

NGERI! Temuan Baru Virus Corona Menyebar di Udara, Partikel Covid-19 Tersebar Seperti Asap Rokok

bukti adanya partikel virus yang lebih kecil yang ada di udara dapat menginfeksi manusia telah diungkapkan para ilmuwan dalam surat terbukanya

Editor: Ishak
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ENRO
NGERI! Temuan Baru Virus Corona Menyebar di Udara, Partikel Covid-19 Tersebar Seperti Asap Rokok / ILUSTRASI. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sejumlah temuan baru terkait virus Corona jenis baru, Coronavirus SARS-CoV-2 yang menjadi biang kerok pandemi global Covid-19 terus berhasil diungkap para ilmuwan

Temuan teranyar seputar virus Corona Covid-19 itupun seakan membuktikan bahwa virus satu ini masihlah ganas dan menakutkan. 

Cukup beralasan bila menempatkan wabah virus Corona Covid-19 sejauh ini masih jadi ancaman besar bagi masyarakat dunia global. 

Dikutip dari Kompas.com, baru-baru ini, ratusan ilmuwan dari berbagai negara menemukan fakta baru dan bukti bahwa virus corona bisa menyebar di udara.

Lantaran temuan terbaru itu pula, para ilmuwan tersebut mendesak Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) untuk merevisi rekomendasinya. 

Menuju New Normal Perangi Corona, Cuci Tangan Wajib Sebelum Masuk Polsek Sungai Betung

Seperti dikutip dari Kompas.com pada Senin (6/7/2020) sebelumnya, WHO telah sejak lama beranggapan bahwa virus SARS-CoV-2, hanya menyebar lewat droplet

Droplet adalah percikan pernapasan yang keluar saat seseorang batuk atau bersin.

Namun, bukti adanya partikel virus yang lebih kecil yang ada di udara dapat menginfeksi manusia telah diungkapkan para ilmuwan dalam surat terbukanya kepada WHO.

Sekurangnya ada sekitar 239 ilmuwan yang menulis surat terbuka kepada WHO terkait temuan dan desakan merubah rekomendasi WHIO tersebut.  

Update Kasus Corona di Sambas Hari Ini Rabu 8 Juli 2020

Surat terbuka itu juga ditujukan kepada CDC Amerika Serikat dan lembaga kesehatan lainnya di dunia.

Para ilmuwan mendesak adanya perubahan pada panduan publik tentang penyebaran virus SARS-CoV-2.

Sebelumnya, pedoman WHO yang fokus pada beberapa protokol kesehatan.

Yakni selalu menjaga untuk mencuci tangan, menjaga jarak sosial (physical distancing) dan tindakan pencegahan terhadap droplet dengan penggunaan masker.

Surat terbuka dari para ilmuwan dunia kepada WHO telah diterbitkan pada Senin lalu di jurnal Clinical Infectious Diseases.

Partikel Aerosol Virus Corona Covid-19 Berperilaku Seperti Asap Rokok

Para ilmuwan juga mengatakan lembaga-lembaga kesehatan dianggap masih abai pada tetesen kecil virus yang menyembur dari mulut.

padahal partikel kecil yang 'terlontar' dari mulut itu bisa menjadi aerosol dan melayang di udara.

Hal ini kemudian diyakni menjadi kemungkinan cara penularan virus Corona Covid-19. 

UPDATE CORONA KALBAR - Sutarmidji Sampaikan Kabar Baik Dua Kabupaten Masuk Zona Hijau

"Mereka tidak ingin berbicara tentang penularan melalui udara, karena itu akan membuat orang takut," kata Donald Milton, profesor keseharan lingkungan di University of Maryland seperti dikutip dari Kompas.com yang merangkumnya dari CNN, Rabu (8/7/2020).

Sebuah studi yang dipublikasikan pertengahan Maret lalu menemukan virus corona baru dapat bertahan dalam tetesan pernapasan mikroskopis berdiameter sekitar 2,5 mikron, bahkan lebih kecil dan bisa bertahan hingga 3 jam.

Sementara itu, peneliti Harvard, Allen dan Linsey Marr, profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech menerbitkan makalah yang mengungkap peran partikel udara yang lebih kecil dalam penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Mereka mengatakan tidak mungkin bagi seseorang untuk melepaskan tetesan besar (> 5 mikron) tanpa melepaskan yang lebih kecil. 

Dua Rumah Singgah Khusus Disiapkan, Antisipasi Kasus Corona di Wilayah Perbatasan Sintang

Marr menemukan virus flu bisa melayang di udara dalam tetesan mikroskopis selama satu jam atau lebih, untuk menjelaskannya dia menggunakan rokok untuk menunjukkan bagaimana virus menyebar.

"Partikel mikroskopis kecil yang disebut aerosol berperilaku seperti asap rokok,"

"Jadi mereka akan lebih terkonsentrasi lebih dekar dengan perokok yang mungkin terinfeksi,"

"Ketika Anda semakin jauh, maka paparannya akkan jauh lebih sedikit," jelas Marr.

Masker kain perlu dilapisi filter Pakar penyakit menular William Schaffner, profesor kedokteran pencegahan dan penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine di Nashville sepakat dengan CDC, bahwa sebagian besar penularan Covid-19 terjadi dalam jarak 3-6 kaki dari orang yang terinfeksi.

Namun, apakah ada jalan lain di mana virus bisa menjadi aerosol dan menyebar di udara?

Schaffner mengakui potensi itu ada, jika penyelidikan kesehatan masyarakat di masa depan menemukan peristiwa penularan aerosol ini lebih umum daripada yang diperkirakan saat ini, maka dapat mengubah prioritas.

"Tapi saya tidak berpikir kita perlu mengubah semua unit AC (pendingin udara) di Amerika Serikat, bahkan di seluruh dunia berdasarkan rute transmisi ini," kata Schaffner.

Dia lebih menekankan pentingnya menjaga jarak sosial dan menghindari kerumunan untuk menurunkan transmisi virus. 

Dinkes Ketapang Hingga Saat Ini Sudah Kirim 993 Sampel Swab dalam Penanganan Corona

Lantas apakah masker dapat melindungi dari droplet mikroskopis yang ada di udara?

Masker N95 dan masker bedah dinilai mampu menahan droplet, baik dari pemakainya, maupun yang berada di udara.

Oleh karena itu, para ilmuwan terus mempelajari efektivitas masker buatan sendiri untuk bisa menangkal partikel virus di udara.

"Sebagian besar masker kain, tidak dilapisi filtrasi yang dapat menahan partikel berbahaya," kata Sara Greenstein, CEO Lydall, perusahaan produsen masker N95.

Milton mengatakan vaksin terbaik melawan rasa takut ini adalah pengetahuan dan memberdayakan orang untuk menjaga diri mereka sendiri.

AKTOR Tampan Ini Sampai Jual Ginjal Demi Bayar Tagihan Listrik, Hidupnya Jadi Susah Sejak Corona

"Mengapa masker itu penting, karena menghalangi aerosol dari sumbernya, itu mudah untuk memblokirnya ( penularan virus corona)," jelas Milton.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Menyebar di Udara, Partikel Aerosol Covid-19 seperti Asap Rokok"

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved