Ada Pasien 80 Hari Jalani Isolasi, Sutarmidji: 3 Pemda Tak Serius Urus Covid-19

Saya mencatat ada tiga daerah yang kita lihat tidak serius dalam menangani Covid-19

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalbar, Sutarmidji 

"Kita akan melakukan swab dan langsung ambil cairan di tenggorokan untuk PCR. Kalau perlu sebelum PCR keluar yang bersangkutan isolasi. Saya perintahkan yang berkerumun atau ngumpul langsung swab dan isolasi," katanya.

Midji meminta setiap warga yang keluar harus pakai masker guna menghindari penularan dan menulari warga lainnya. Kalau tidak pakai masker, jelas Midji, saat dilakukan Sidak langsung dilakukan PCR.

“Kalau perlu sebelum hasil keluar diisolasi dirumah susun atau Upelkes Provinsi. Saya juga melihat kepatuhan masyarakat 90 persen sudah taat mengunakan masker. Kita siapkan empat ambulance untuk mengambil sampel swab," katanya.

Ia memita masyarakat tak merasa kebal terhadap virus Corona. Semua dimintanya harus menjaga agar daerah Kalbar ini pulih dan kembali seperti dulu perekonomiannya.

"Tiga daerah tidak serius dan saya pantau. Kalau dalam satu bulan kedepan tidak ada progres yang baik maka semua meubeler yang dibeli tidak akan diarahkan ke daerahnya. Saya juga akan tunda dana bagi hasil untuk tiga daerah ini dan akan disalurkan 31 Desember," ucap Sutarmidji.

Pada Minggu, ada 19 pasien Covid-19 di Kalbar yang sembuh dan ada tiga kasus baru Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menjelaskan, penambahan pasien sembuh berdasarkan hasil Laboratorium RS Untan dan BBTKLPP Jakarta tertanggal 4 Juli 2020.

Harisson merinci, 19 pasien sembuh ini dari Melawi sembilan orang, Ketapang enam orang, Sambas dua orang, Kubu Raya dan Landak masing-masing satu orang.

Selain pasien sembuh, Harisson menginformasikan penambahan tiga kasus baru positif Covid-19 di Kalbar. "Kasus konfirmasi baru tiga orang tersebar di Kabupaten Sintang dua orang dan Kabupaten Landak satu orang," ucapnya.

Jadi sampai 5 Juli 2020 kasus konfirmasi postif Covid-19 di Kalbar sebanyak 339 orang, kasus sembuh 300 orang dan meninggal empat orang. Persentase tingkat kesembuhan mencapai 88,4 persen.

Ia menyampaikan, hasil pemeriksaan sampel dari BBTKLPP sudah diterima semuanya. Pada 3 Juli 2020 sebanyak 94 orang yang sampelnya diperiksa BBTKLPP. Lalu pada 4 Juli 2020 sebanyak 188 orang. "Jadi sampel yang kita kirim ke Jakarta sebanyak 282 (564 sampel) sudah keluar semua," katanya.

Harisson menyampaikan, kapasitas pemeriksaan Lab RS Untan sekarang sudah meningkat menjadi 150 sampel per hari atau untuk sekitar 75-100 orang pasien.

"Jadi untuk jumlah sampel yang diperiksa, kalau PDP dan ODP satu orang harus dua sampel, begitu juga kalau kasus konfirmasi yang akan dipastikan sudah sembuh atau belum harus diperiksa dua sampel. Kalau OTG cukup diperiksa satu sampel saja ," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa satu pasien itu terdiri atas satu swab orofaring (tenggorokan) dan satu swab nasofaring atau bagian belakang saluran lubang hidung.

"Untuk dua sampel yang diperlukan per orang pengambilan swab-nya harus di dua hari yang berbeda, lebih dari 24 jam. Jadi misalnnya hari ini satu sampel, besok diambil lagi satu sampel," jelasnya.

Pasien Sembuh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengungkapkan, secara kumulatif ada 32 pasien Covid-19 di Kubu Raya yang telah dinyatakan sembuh. "Untuk di Kabupaten Kubu Raya sendiri terdapat 32 pasien (Covid-19) yang telah dinyatakan sembuh," ujar Marijan, Minggu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved