Desa Sambut Baik Pelaksanaan Rapid Test Massal di Sadaniang Mempawah

Diakui olehnya pihak desa telah mengupayakan berbagai cara guna mencegah penyebaran COVID 19 di Amawang.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Wakil Bupati Mempawah, H. Muhammad Pagi dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Mempawah belum lama ini mengunjungi Desa Bumbun dan Amawang di Kecamatan Sadaniang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Pemerintah Kabupaten Mempawah terus berupaya menekan penyebaran Covid-19, diantaranya dengan melakukan rapid test massal sebagai upaya pemetaan di Kecamatan Sadaniang.

Kades Bumbun, Marianus menyambut baik kegiatan tersebut.

"Kita sudah mengkondisikan warga, staf desa, dan relawan untuk dilakukan rapid tes, dan memang rapid test massal ini dibatasi jumlahnya," katanya.

Ia berharap dengan adanya rapid test ini dapat mencegah penyebaran COVID 19 di desa tersebut.

"Dengan rapid tes ini mudah-mudahan tidak warga kita mendapatkan hasil positif," tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Suriansyah Nilai Perubahan IAIN Menjadi UIN akan Berikan Banyak Peluang di Kalbar

CARA Daftar PPDB Online 2020 Jalur Zonasi Bina RW DKI Jakarta, Dibuka Malam Ini Hanya Sehari

Sementara itu, Kades Amawang, Marianus, juga menyampaikan hal serupa terkait dilakukannya rapid tes masal.

"Kami dari oemerintah desa mengharapkan kegiatan seperti ini dilaksanakan, sehingga covid tidak berlanjut," katanya.

Diakui olehnya pihak desa telah mengupayakan berbagai cara guna mencegah penyebaran COVID 19 di Amawang.

"Kami dari pemerintah desa sudah melakukan langkah penanggulangan, dengan cara menganggarkan ataupun pembuatan posko.

Kemudian pemberian tempat cuci tangan 650 KK kami menyiapkan tempat cuci tangan 670, ini salah satu usaha kami," katanya.

Pihaknya juga membentuk gugus tugas desa yang berguna untuk mencegah penyebaran COVID 19.

"Kami juga menunjuk tim gugus tugas desa, menjaga pos covid dengan melibatkan RT dan lembaga di Desa, sehingga bergiliran menjaga pos.

Pada awal april dua shift, melihat kondisi menambah petugas pos dengan kader kesehatan," katanya.

Komisi IV DPRD Sanggau Gelar Rapat Bersama Mitra Kerja, Ini yang Dibahas

Namun karena kekurangan anggaran akhirnya pihak desa melakukan penjadwalan ulang untuk shift penjagaan posko.

"Karena kami terbatas anggaran, mak membagi lagi jadwal, dari dua shift menjadi satu shift.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved