Pemprov Kalbar Galakkan Pembangunan SMK dan Evaluasi Jurusan

Saat ini Pemprov juga sedang menggalakkan untuk pembangunan SMK dan mengevaluasi jurusan yang kurang diminati oleh siswa.

TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Gubernur Kalbar, H Sutarmidji. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan bahwa sistem penerimaan siswa baru telah diatur pusat melalui sistem PPDB.

Maka dari itu harus diikuti oleh daerah.

Dalam hal ini orang tua juga harus bisa memberikan arahan kepada anak untuk tidak hanya harus masuk SMA.

Tetapi masih ada SMK Negeri yang ke depannya untuk lulusan SMK Negeri juga akan diberikan sertifikat keahlian.

Siswa Gagal Lolos PPDB Tetap Berpeluang Masuk Sekolah Idaman, Simak Penjelasan Disdik Kalbar

Saat ini Pemprov juga sedang menggalakkan untuk pembangunan SMK dan mengevaluasi jurusan yang kurang diminati oleh siswa.

“Di Kota Pontianak Utara yang SMA Negerinya hanya satu, tapi SMK-nya ada tiga. Saat ini pemerintah juga sedang menggalakkan SMK,” ujarnya.

Selain itu, Gubernur Kalbar juga sedang membicarakan dengan Rektor Untan agar SMA Santun bisa menjadi sekolah Negeri.

Ia menjelaskan bahwa dalam rangka penerimaan siswa baru melalui sistem PPDB sudah menjadi keputusan pusat tentang zonasi dan lain sebagainya.

“Saya berharap kepada semuanya kita taat pada aturan. Sehingga semuanya bisa berjalan lancar,” ujarnya .

Ia mencontohkan di Kota Pontianak Utara yang SMA Negerinya hanya satu, tapi SMK-nya ada tiga.

Dikatakannya bahwa saat ini pemerintah sedang menggalakkan SMK.

“SMK Negeri di Pontianak Utara itu masih tersedia 187 kursi kosong. Sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap orang tua dapat memberikan pemahaman untuk anaknya masuk ke SMK apalagi misalnya ke depan tidak ada priming untuk mereka kuliah.

Sehingga mereka harus menjadi terampil di SMK dan ketika tamat akan diberikan sertifikat .

“Ke depan mereka yang banyak ahli atau terampil yang akan masuk pasaran kerja dan kita akan mengevaluasi secara menyeluruh ,” ucapnya

Ia mengatakan bahwa tidak mungkin sekolah negeri bisa menampung seluruh masyarakat yang anaknya ingin masuk sekolah negeri dan hal itu pasti tidak mungkin bagaimanapun caranya.

“Akan tetapi kita berusaha mungkin bisa menampung. Saya memahami kondisi orang tua di Pontianak Tenggara dalam zonasi ,” ujarnya.

Ia mengatakan sudah berbicara dengan pihak Rektor Untan dan menginginkan Sekolah Santun untuk di Negerikan dan menjadi life school serta menjadi bagian dari Fakultas FKIP.

“Itu salah satu solusi kemudian di Sungai Beliung sudah didirikan sekolah yakni SMA 11."

"Mudah- mudahan pak Rektor setuju. Sehingga bisa bersaing dengan baik,” jelasnya.

Kemudian dibagian Utara akan di evaluasi seperti SMK 8 minatnya masih kurang dan masih tersisa 165 kursi , dan di SMK 4 ada 22 kursi.

“Nanti kita evaluasi jurusan yang tidak disenangi dan kita hapus. Lalu diganti jurusan yang banyak di minati dan bisa diserap oleh pasaran kerja dan kita sedang evaluasi itu,” jelasnya.

Kemudian Pemprov Kalbar sudah melakukan percepatan kedepan untuk pembangunan sertifikasi tenaga kerja. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved