TERUNGKAP Pembuangan Bayi di Tempat Sampah Jalan Parit Pangeran Pontianak & Pengakuan DL Pada Polisi
Sementara pelaku menyerahkan diri dan diamaknkan oleh petugas kepolisian, Minggu (28/6/2020).
Penulis: Ferryanto | Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akhirnya pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus pembuangan bayi yang sempat menghebohkan masyarakat Kota Pontianak beberapa hari lalu.
Kala itu, seorang pencari barang bekas menemukan bayi yang dibuang dalam kontainer sampah tepatnya di Jalan Parit Pangeran, Pontianak Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat ( Kalbar ), Selasa (23/6/2020) lalu.
Tersangka pembuangan bayi tak berdosa itu merupakan warga Kabupaten Sanggau.
Sementara pelaku menyerahkan diri dan diamankan oleh petugas kepolisian, Minggu (28/6/2020).

Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin melalui Kasat Reskrim Polresta Pontianak AKP Rully Robinson Polii menyampaikan bahwa pelaku berinisial DL (21).
Pelaku merupakan asisten rumah tangga, yang tinggal di Kecamatan Pontianak Utara.
Ia menjelaskan DL diantar pihak keluarga mendatangi Polsek Pontianak Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"DL ini diantar oleh pihak keluarga menyerahkan diri ke Polsek Pontianak Utara pada Minggu (28/6/2020) sekira pukul 11.00 WIB, dan kemudian diamankan oleh Anggota Polsek Pontianak utara lalu DL dibawa ke Mapolresta Pontianak Kota untuk proses lebih lanjut," ujar Rully Robinson Polii.
Pihak kepolisian langsung melakukan pemeriksaan terhadap DL, mengapa ia tega membuang darah dagingnya tersebut.
Rully Robinson Polii menuturkan sari hasil pemeriksaan Senin (22/6/2020) malam, DL merasa sakit perut.
Kemudian, Selasa (23/6 2020) sekira pukul 08.00 wib DL merasa ada air atau tanda yang keluar dari kemaluannya layaknya seorang yang akan melahirkan.
Tak lama setelah itu, iapun melahirkan bayi laki-laki tanpa bantuan siapapun di kamar rumahnya.
Setelah melahirkan, DL sempat beristirahat berbaring selama 2 jam.
Sekira pukul 11.00 WIB tersangka berusaha duduk selama 30 menit kemudian setelah itu tersangka mengambil bayinya dan menggunting ari-ari bayinya.
Sekira pukul 13.00 wib DL keluar kamar untuk mandi setelah itu kembali ke kamar lagi dan berbaring.
Kemudian sekira pukul 22.00 WIB DL terbangun dan berniat untuk membuang bayinya.
DL pun lantas mengambil kardus yang berada di sebelah kamarnya, kemudian memasukkan kain sebagai alas untuk si bayi.
DL langsung memasukkan bayi tersebut yang sudah dibalutnya dengan sarung bantal.
Kardus ia ikat, kemudian DL memasukkan ari-ari bayi kedalam plastik.
Sekira pukul 22.30 WIB DL keluar rumah dan menemukan bak sampah yang berada di Jalan Parit Pangeran, Kecamatan Pontianak Utara.
Seketika ia berpikiran memasukkan bayinya ke dalam bak sampah.
DL langsung membuang ari-ari bayi di tong sampah yang berada didepan rumah kediaman bos DL.
Atas perbuatannya, ia akan di Ganjar dengan pasal 308 KUHP Sub Pasal 77 B Jo pasal 76 B UU RI NO 35 tahun 2014 perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.
Awal mula penemuan bayi yang dibuang DL
Saat banyak pasangan menginginkan kehadiran sibuah hati atau anak, masih ada saja oknum yang tega membuang bayinya.
Entah pikiran apa, yang membuat oknum tega membuang darah dagingnnya.
Kisah ini nyata adanya dan terjadi di Kota Pontianak.
Seorang bayi yang masih ada tali pusar ditemukan di tempat pembuangan sampah, Jalan Parit Pangeran, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Rabu (24/6/2020).
Beruntung saat ditemukan seorang pemulung bayi mungil tak berdosa ini dalam keadaan selamat.
Bayi tersebut ditemukan Muhammad Yusuf atau Ajun (41) sekitar pukul 00.00 WIB, Rabu (24/6/2020).
Ajun menuturkan penemuan bayi dalam kardus ditempat sampah bermula saat itu ia sedang mencari barang bekas di TPS tersebut.
Ketika ia mencari barang di dalam kontainer sampah, ia menemukan bayi yang terbungkus kain di dalam kotak kardus.
"Saya itu lagi mulung malam-malam, saya liat kardus berisi bayi, bayinya itu di dalam boks (kontainer) ini tempat sampah," ujar Yusuf.
Diketahui bayi tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Ia mengungkapkan bahwa saat melihat kondisi bayi itu, tali pusar dari sang bayi masih menempel di tubuhnya.
"Kayaknya baru lahir, tali pusarnya masih belum terpotong," kata Yusuf.
Kendati dalam keadaan hidup, saat ditemukan, bayi tersebut tidak menangis.
"Dia tidak menangis pas ditemukan, tapi kayaknya agak kritis," tutur Yusuf.
Seketika Ajun bergegas membawa bayi tersebut ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Ajun menceritakan klinik yang ia tuju adalah klinik bidan di Jalan Budi Utomo.
Sesampaikan di klinik langsung diperiksa mengenai kondisi bayi tersebut.
Setelah itu, ia memaparkan langsung melaporkan ke petugas kepolisian atas penemuan bayi tersebut.