KALBAR 24 JAM - Kecelakaan Maut Pelajar SMP, Orang Sambas Hilang di Hutan, hingga Penemuan Mayat

Telah terjadi kecelakaan maut di Jalan Dusun Pulau Pagun, Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu, Kalbar Sabtu (27/6/2020)

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
KOLASE/ TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
KALBAR 24 JAM - Kecelakaan Maut Pelajar SMP, Orang Sambas Hilang di Hutan, hingga Penemuan Mayat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kembali Tribunpontianak.co.id menyajikan beragam informasi, peristiwa dan kejadian menarik mewarnai Kalimantan Barat (Kalbar) dalam kurun waktu 24 jam terakhir di bulan Juni pekan ini sejak Sabtu (27/6/2020) kemarin.

Berita yang di sajikan dibawah ini merupakan berita dengan tingkat keterbacaan tinggi dan populer dari pembaca.

Nah, apa saja informasi dan peristiwa populer tersebut.

Berikut tribunpontianak.co.id merangkumnya Minggu (28/6/2020) pagi:

1. Kecelakaan Maut Mobil vs Motor di Kapuas Hulu Renggut Nyawa Pelajar SMP

Telah terjadi kecelakaan maut di Jalan Dusun Pulau Pagun, Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kapuas Hulu, Kalbar Sabtu (27/6/2020) pukul 09.00 WIB.

Kapolsek Bunut Hulu, Ipda Bondan menyatakan kecelakaan lalu lintas tersebut antara sepeda motor dengan mobil. 

"Kendaraan yang kecelakaan lalu lintas tersebut yaitu, sepeda motor Revo, tanpa nomor KB dan plat."

"Sedangkan mobil Toyota Calya warna silver metalik KB 1659 SS," ujarnya kepada Tribun.

Atas kecelakaan itu memakan korban jiwa yaitu meninggal dunia atas nama Rusdi Kusnadi yang berstatus pelajar SMPN 2 Bunut Hulu.

"Dua orang lagi bernama Nabila Saputra dan Sawal, mengalami luka berat harus mendapatkan pertolongan medis," ucapnya.

Korban meninggal dunia, dan mengalami luka berat tersebut adalah, yang mengendarai sepeda motor tanpa plat dan nomor polisi atau KB.

Sedangkan pengendara mobil Toyota dikendarai oleh DS.

"Pengendara mobil merupakan warga Kecamatan Pengkadan."

"Sedangkan pengendara sepeda motor yang meninggal dunia dan luka berat adalah warga Dusun Simpang Empat Suruk, Desa Nanga Suruk Kecamatan Bunut Hulu," ungkapnya. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

2. 6 Orang Sambas Kalbar Pilih Jalur Hutan Keluar dari Malaysia, 1 Berhasil 2 Balik Arah dan 3 Hilang

April lalu, enam orang Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) di Malaysia memilih jalur hutan untuk kembali ke Indonesia saat Negeri Jiran itu menerapkan pengawasan super ketat akibat pandemi covid-19.

Ke enam orang tersebut adalah warga Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat ( Kalbar ).

Dari enam PMI tersebut, hanya satu yang berhasil, sedangkan dua di antaranya memilih kembali ke Malaysia karena tidak menemui jalan.

Dikutip dari Kompas.com, tiga orang PMI hilang sejak April 2020 setelah nekat pulang berjalan kaki dari Malaysia ke Indonesia melalui hutan.

Ketiganya adalah Safari, Juli Hartono, dan Junaidi.

Kini, tim masih mencari keberadaan mereka di tengah luasnya hutan belantara perbatasan negara.

Pulang berjalan kaki melewati hutan belantara

Kepala BPBD Kapuas Hulu Gunawan menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika ada enam warga Kabupaten Sambas yang bekerja di Malaysia.

Mereka ingin pulang ke Indonesia. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

3. Dinkes Sintang Umumkan 5 Pasien Covid-19 dari Kluster Jembatan Kapuas Sembuh

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh kembali mengumumkan kabar baik hari ini,  Sabtu (27/6/2020). 

Berdasarkan hasil pemeriksaan swab PCR di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto di Jakarta, lima orang konfirmasi positif Covid-19 dinyatakan sembuh.

“Saya menyampaikan kabar gembiran kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sintang."

Lima orang sembuh tersebut antara lain: Konfirmasi 07, pria berusia 31 tahun.

Konfirmasi 08, Pria 36 tahun.

Konfirmasi 09, Pria 34 tahun.

Konfirmasi 10, pria 30 tahun dan konfirmasi 11, wanita 54 tahun.

“Lima orang ini berasal dari kluster jembatan kapuas. Hari ini telah dinyatakan sembuh. Hasil PCR negatif. Riwayat semuanya sama."

"Pertama reaktif rapid test pada 29 Mei 2020 dan langsung menjalani isolasi mandiri dibawah pengawasan Dinkes hingga keluar hasil konfirmasi positif."BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

4. TEMPUH Jalur Hukum atas Aksi Pembakaran Bendera, PDIP Kalbar Berang Disandingkan dengan PKI

Pembakaran Bendera PDIP di Halaman Gedung MPR/DPR Jakarta saat aksi tolak RUU HIP beberapa waktu lalu berbuntut panjang.

Atas pembakaran bendera tersebut, DPD PDI Perjuangan Kalbar melaporkan hal tersebut ke Ditreskrimum Polda Kalbar.

Pelaporan ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPD PDIP Kalbar Martinus Sudarno yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Kalbar.

Serta turut didampingi Sekretaris DPD PDIP Kalbar sekaligus Anggota DPRD Provinsi Kalbar Angeline Fremalco.

"Atas nama DPD PDIP Kalbar, melaporkan dugaan tindak pidana, pembakaran bendera PDI Perjuangan, saat aksi di gedung MPR/DPR Jakarta, pada tanggal 24 Juni 2020 lalu," ujar Martinus Sudarno, Jumat (26/6/2020). 

Ia menyatakan bahwa pembakaran bendera tersebut memantik amarah seluruh Kader PDI Perjuangan di berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, yang lebih membuat pihaknya geram, selain membakar bendera PDIP, oknum masyarakat juga turut menyandingkan bendera PDIP dengan lambang bendera komunis. 

"Sesuai dengan arahan ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, kami diminta untuk menempuh jalur hukum."

"Oleh karena itu pada Jumat (26/6/2020) kami pengurus DPD PDI Perjuangan Kalbar melaporkan ke Polda Kalbar atas pembakaran bendera tersebut," katanya. BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

5. Penemuan Mayat di Jalan Johar Pontianak Kalbar Dalam Kondisi Memprihatinkan

Penemuan mayat seorang lansia berusia 81 tahun yang telah membusuk di rumahnya mengegerkan Warga Jalan Johar, Kota Pontianak, Kalbar, Sabtu (27/6/2020).

Mayat lansia yang diketahui berinisial AS itu saat ditemukan sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tak sedap yang sangat menyengat.

Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Sugiyono mengatakan bahwa AS tinggal sendirian di rumah tersebut.

Kronologi penemuan mayat tersebut berawal dari saksi bernama Erwin.

Dimana Erwin merupakan orang suruhan keluarga korban yang biasa mengantarkan makanan kepada korban.

Pada Jumat (26/6/2020) Erwin mendatangi rumah korban.

Ketika Erwin mengetuk pintu dan mencoba memanggil korban, namun korban tak memberi jawaban.

Dikarenakan kondisi rumah korban yang gelap, saksi enggan masuk ke dalam rumah korban.BACA SELENGKAPNYA>>>>>>>>>

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved